CNN Indonesia
Rabu, 16 Jul 2025 15:04 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkap bahwa sebanyak 678 badan usaha milik negara (BUMD) di seluruh Indonesia mencatat laba alias keuntungan dan 300 BUMD lain masih mengalami kerugian.
Hal itu disampaikan Tito dalam rapat kerja di Komisi II DPR, Rabu (16/7). Dia mengatakan sebagian besar BUMD yang mengalami kerugian besar bergerak di bidang aneka usaha.
Sisanya, Tito mengungkap sebanyak 678 BUMD menghasilkan keuntungan dan 113 BUMD belum menyampaikan laporan terakhir.
"Dari jumlah BUMD tersebut 678 BUMD memperoleh laba, 300 BUMD rugi. Ada 113 belum laporkan data terakhir, sebagian besar BUMD yang mengalami kerugian berasal dari sektor aneka usaha," kata Tito.
Kemendgari mencatat total BUMD di seluruh Indonesia saat mencapai 1.091. Dari jumlah itu 172 dimiliki provinsi, 714 milik kabupaten, dan 205 milik kota.
Tito menjelaskan, total angka kerugian dari 300 BUMD sebesar Rp5,5 triliun. Sedangkan, jumlah aset sebesar Rp1.240 triliun, laba sebesar Rp29,6 triliun, dengan dividen sebesar Rp12,02 triliun.
Tito mengatakan sebaran BUMD yang paling menguntungkan sejauh ini banyak didominasi di sektor perusahaan air minum daerah dan bank perekonomian rakyat (BPR).
"Karena ini cenderung lebih didominasi atau monopoli Pemerintah daerah. Kemudian, bank perekonomian rakyat (BPR). Ini yang paling banyak menghasilkan laba," kata dia.
Sedangkan, data BUMD yang paling banyak menghasilkan laba adalah PT BPD Jabar dan Banten tbk, sebesar Rp678 miliar. Sebaliknya, BUMD dengan laba paling rendah yakni PT BPR BKK Wonosobo hanya sebesar Rp1 juta.
(thr/wis)