Menanti Hasil Perundingan Gencatan Senjata Gaza Tahap 2

8 hours ago 2

Jakarta -

Hamas mendorong segera dilakukan perundingan gencatan senjata tahap 2. Israel juga akan mengirim perwakilan ke perundingan tersebut, yang mana Hamas menekankan bantuan kemanusiaan kembali masuk ke wilayah yang terkepung.

Dirangkum detikcom, Senin (10/3/2025), Hamas menyebut telah terjadi dua pertemuan langsung antara Hamas dan pejabat AS di Doha dalam beberapa hari terakhir. Sementara itu Hamas juga akan menggelar perundingan gencatan senjata tahap 2 dengan Israel di Doha.

Dilansir AFP, delegasi tingkat tinggi Hamas juga menekankan perlunya "bergerak langsung untuk memulai perundingan tahap kedua", yang akan bertujuan untuk meletakkan dasar bagi gencatan senjata permanen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tuntutan Hamas untuk tahap kedua tersebut termasuk penarikan penuh Israel dari Gaza, diakhirinya blokade, rekonstruksi wilayah dan dukungan finansial.

Juru bicara Hamas Abdel Latif Al-Qanoua mengatakan indikator sejauh ini "positif".

Sementara itu, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan akan mengirim delegasi ke Doha pada hari Senin.

Israel telah menegaskan bahwa mereka menginginkan perpanjangan fase pertama gencatan senjata hingga pertengahan April.

Periode awal tersebut berakhir pada tanggal 1 Maret setelah enam minggu relatif tenang yang mencakup pertukaran 25 sandera hidup dan delapan jenazah untuk pembebasan sekitar 1.800 tahanan Palestina yang ditahan di Israel.

Gencatan senjata tersebut sebagian besar menghentikan pertempuran selama lebih dari 15 bulan di Gaza, tempat hampir seluruh penduduk mengungsi akibat kampanye militer Israel yang gencar sebagai tanggapan atas serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023.

Simak selengkapnya di halaman berikut.

AS-Hamas Berunding soal Pembebasan Sandera

Sementara itu, Amerika Serikat (AS) dan kelompok Hamas juga telah melakukan pembicaraan langsung terkait pembebasan sandera yang ditahan di Gaza. Pihak Israel sudah diajak konsultasi mengenai pembicaraan dengan kelompok Hamas.

Dilansir AFP, Gedung Putih mengonfirmasi bahwa seorang utusan AS berbicara langsung dengan Hamas untuk mengamankan sandera Amerika. Pemerintah AS merasa hal ini benar.

"Israel telah diajak berkonsultasi mengenai masalah ini, dan lihat, dialog dan berbicara dengan orang-orang di seluruh dunia untuk melakukan apa yang menjadi kepentingan terbaik rakyat Amerika adalah sesuatu yang menurut Presiden benar," kata Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengatakan kepada wartawan.

Ia mengatakan pihaknya mengutus utusan sandera AS, Adam Boehler. "Dia memiliki wewenang untuk berbicara dengan siapa pun," imbuhnya.

"Ada nyawa orang Amerika yang dipertaruhkan," lanjut dia.

Sementara itu, Pejabat Hamas membenarkan bahwa pihaknya memang mengadakan pembicaraan langsung dengan utusan AS mengenai pembebasan sandera yang ditahan di Gaza.

"Beberapa komunikasi terjadi antara Hamas dan berbagai saluran komunikasi Amerika, yang terakhir dengan utusan AS dan membahas masalah tahanan Israel yang memiliki kewarganegaraan Amerika, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal," kata seorang pejabat Hamas yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

Pejabat senior Hamas yang kedua mengatakan telah terjadi "dua pertemuan langsung antara Hamas dan pejabat AS di Doha dalam beberapa hari terakhir."


Trump Akui Negosiasi dengan Hamas untuk Bantu Israel

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa Washington sedang melakukan pembicaraan langsung dengan kelompok Hamas untuk membahas pembebasan para sandera yang tersisa di Jalur Gaza.

Pernyataan Trump ini, seperti dilansir Anadolu Agency, Jumat (7/3/2025), mengonfirmasi pernyataan Gedung Putih yang sebelumnya menyebut utusan khusus AS terlibat dialog langsung dengan perwakilan Hamas untuk mengamankan pembebasan sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza.

"Kami tengah berdiskusi dengan Hamas. Kami sedang membantu Israel dalam diskusi tersebut, karena kami sedang membicarakan tentang para sandera Israel," kata Trump saat berbicara dengan wartawan di Ruang Oval Gedung Putih pada Kamis (6/3) waktu setempat.

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial