Putin Telepon Trump: Rusia Bakal Capai Tujuan di Ukraina

8 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada Presiden AS Donald Trump melalui telepon pada Kamis (3/7), bahwa Moskow tidak akan "menyerah" pada tujuannya di Ukraina.

Putin dan Trump berbicara saat perundingan damai yang dipimpin AS untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun di Ukraina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kremlin mengatakan panggilan telepon itu berlangsung hampir satu jam. Trump merasa frustrasi dengan Moskow dan Kyiv karena upaya AS untuk mengakhiri pertempuran tidak membuahkan hasil.

"Presiden kami mengatakan bahwa Rusia akan mencapai tujuan yang ditetapkannya, yaitu penghapusan akar penyebab yang menyebabkan keadaan saat ini," kata ajudan Kremlin Yuri Ushakov kepada wartawan, dikutip dari AFP.

"Rusia tidak akan menyerah pada tujuan ini," tambahnya.

Meski begitu, Putin memberi tahu Trump bahwa Moskow akan terus mengambil bagian dalam negosiasi.

"Ia juga berbicara tentang kesiapan pihak Rusia untuk melanjutkan proses negosiasi," kata Ushakov.

"Vladimir Putin mengatakan bahwa kami terus mencari solusi politik yang dinegosiasikan untuk konflik tersebut," ujarnya menambahkan.

Moskow selama berbulan-bulan menolak menyetujui gencatan senjata yang diusulkan AS di Ukraina.

Kremlin mengatakan bahwa Putin juga telah "menekankan" kepada Trump bahwa semua konflik di Timur Tengah harus diselesaikan "secara diplomatis", setelah AS menyerang situs nuklir di Iran.

Zelensky di Denmark

Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tengah mengunjungi Denmark. Zelensky dan Trump berencana untuk berbicara pada Jumat (4/7).

Keputusan AS untuk menghentikan sementara beberapa pengiriman senjata telah sangat menghambat Kyiv, yang telah bergantung pada dukungan militer Barat sejak Moskow melancarkan serangannya pada 2022 lalu.

Zelensky mengatakan bahwa keraguan atas bantuan militer AS memperkuat perlunya kerja sama yang lebih besar dengan Brussels dan NATO.

Dia menekankan lagi bahwa Kyiv selalu mendukung "gencatan senjata tanpa syarat" Trump.

"Dukungan Amerika yang berkelanjutan untuk Ukraina, untuk pertahanan kita, untuk rakyat kita adalah kepentingan bersama kita," kata Zelensky pada Rabu (2/7).

Penghentian sejumlah pasokan senjata utama AS ke Ukraina ini memberi sinyal prioritas Gedung Putih di tangan Presiden Donald Trump yang mulai berubah, terutama dalam melihat perang Rusia vs Ukraina.

Di masa pemerintahan Presiden Joe Biden, AS memberikan bantuan militer dan finansial yang jor-joran kepada Ukraina sebagai salah satu sekutu utama Negeri Paman Sam. Namun, sejak Trump kembali menjabat di Gedung Putih pada Januari 2025, dukungan AS ke Ukraina mulai mengendur.

Trump bahkan berupaya mengurangi keterlibatan AS dalam menangani Ukraina dan Rusia menyusul dialog serta sikapnya yang melunak terhadap Presiden Vladimir Putin.

(fra/afp/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial