Washington DC -
Otoritas imigrasi Amerika Serikat (AS) menangkap seorang mahasiswa Universitas Columbia yang berasal dari Palestina ketika dia sedang menjalani proses wawancara untuk menjadi warga negara Amerika. Mahasiswa yang ditangkap ini pernah berpartisipasi dalam aksi pro-Palestina di kampus Universitas Columbia.
Mohsen Mahdawi yang berstatus warga negara Palestina dan lahir di Tepi Barat, seperti dilansir AFP, Selasa (15/4/2025), telah menjadi penduduk tetap yang sah di AS sejak tahun 2015. Dia akan lulus bulan depan dan berencana melanjutkan ke program magister di Universitas Columbia musim gugur ini.
Mahdawi juga merupakan salah satu pendiri kelompok mahasiswa Palestina di Universitas Columbia bersama Mahmoud Khalil, mahasiswa Palestina lainnya yang menjadi wajah dari gerakan pro-Palestina di AS. Khalil telah ditangkap terlebih dahulu pada Maret lalu dan berusaha diusir dari AS oleh Trump.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penangkapan Mahdawi saat menjalani wawancara di negara bagian Vermont untuk menjadi warga negara AS ini dibahas oleh Senator Vermont Bernie Sanders yang merilis pernyataan bersama para anggota parlemen AS dari Vermont lainnya.
"Mohsen Mahdawi dari White River Junction, Vermont, masuk ke kantor imigrasi untuk apa yang seharusnya menjadi langkah terakhir dalam proses kewarganegaraannya. Namun, dia malah ditangkap dan diborgol oleh orang-orang berpakaian sipil, bersenjata dan mengenakan penutup wajah," sebut Sanders.
Sebuah video yang tampaknya direkam oleh teman-teman Mahdawi beredar luas secara online, yang menunjukkan para petugas bermasker memasukkan seseorang ke dalam sebuah kendaraan SUV warna hitam.
Pengacara Mahdawi mengajukan gugatan meminta pembebasannya dan penghentian deportasi yang akan segera terjadi. Ditegaskan oleh pengacara Mahdawi bahwa tindakan keras Presiden Donald Trump terhadap para demonstran yang merupakan imigran mahasiswa telah melanggar Konstitusi AS.
Lihat juga Video 'Korban Tewas Akibat Serangan Israel Bertambah, Tembus 50.933 Orang':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Gugatan itu menjadi tantangan hukum terbaru untuk pemerintahan Trump.
Hakim distrik AS, William Sessions, merilis restraining order sementara yang melarang otoritas setempat mendeportasi Mahdawi atau memindahkannya keluar dari wilayah Vermont "menunggu perintah lebih lanjut" dari pengadilan setempat.
Penangkapan Khalil dan mahasiswa lainnya terkait kegiatan aktivis di kampus AS telah memicu kemarahan dari para penentang dan pengkritik Trump, para pendukung kebebasan berbicara, dan beberapa pihak dari sayap kanan politik AS, yang menilai kasus semacam itu berdampak buruk pada kebebasan berekspresi.
Otoritas imigrasi AS juga menahan dan berusaha mendeportasi beberapa mahasiswa asing lainnya, seperti Rumeysa Ozturk dari Turki yang kuliah di Universitas Tufts dan Yunseo Chung dari Korea Selatan (Korsel) yang berstatus penduduk tetap AS dan kuliah di Universitas Columbia.
Lihat juga Video 'Korban Tewas Akibat Serangan Israel Bertambah, Tembus 50.933 Orang':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini