Layanan Bermasalah, Dirut Bank DKI Klaim Tak Ada Data Bocor-Dana Nasabah Aman

1 week ago 15

Jakarta -

Direktur Utama (Dirut) Bank DKI, Agus Haryoto Widodo angkat bicara terkait layanan Bank DKI yang bermasalah berujung Direktur IT Amirul Wicaksono dicopot. Agus mengatakan tidak ada kebocoran data ataupun kehilangan dana nasabah saat layanan bermasalah.

"(penyebab permasalahan layanan) kami belum dapat menyampaikan detail lebih jauh karena proses audit dan analisa teknis masih berlangsung. Namun yang dapat kami pastikan: tidak ada kebocoran data, tidak ada kehilangan dana nasabah, dan sistem core banking utama tetap aman," kata Agus saat dihubungi, Kamis (10/4/2025).

Agus menyebut pihaknya sudah menangani permasalahan tersebut. Manajemen juga telah mengambil langkah strategis untuk mempercepat pemulihan layanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang benar bahwa sebelumnya terdapat gangguan layanan yang kami tangani secara serius. Dan Manajemen telah mengambil langkah strategis untuk mempercepat pemulihan dan transformasi sistem teknologi informasi di Bank DKI," ujarnya.

Agus tidak berkomentar banyak saat ditanya terkait pencopotan Amirul Wicaksono sebagai Direktur IT. Dia mengatakan pencopotan sepenuhnya kewenangan Dewan Komisaris dan pemegang saham.

"Hal tersebut sepenuhnya merupakan kewenangan Dewan Komisaris dan atau pemegang saham sesuai ketentuan anggaran dasar. Saya tidak dalam kapasitas menjawab hal ini," tuturnya.

Keluhan layanan Bank DKI bermasalah itu ramai disampaikan di media sosial Twitter atau X. Ada juga warga yang melapor ke aplikasi JakOne Mobile.

Tidak sedikit nasabah yang menyampaikan kekecewaannya. Sebab, mereka tidak bisa menggunakan tunjangan hari raya (THR) dan gaji yang dicairkan lewat Bank DKI.

Pramono Bilang Ada Kebocoran

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkapkan soal pencopotan Direktur IT Bank DKI Amirul Wicaksono. Ia mengatakan keputusan itu diambil karena permasalahan layanan Bank DKI sudah terjadi tiga kali.

"Kejadian di Bank DKI ini bukan pertama kali. Ini sudah ketiga kali dan kejadiannya hampir serupa. Di mana IT tidak dilaksanakan, tidak dijaga secara baik. Terus terang ada kebocoran. Jumlah angkanya yang tahu direksi Bank DKI," kata Pramono di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (9/4).

Karena kejadiannya sudah tiga kali, lanjut Pramono, dirinya memutuskan melaporkan hal tersebut ke Bareskrim (Badan Reserse Kriminal). Sementara itu, jabatan Direktur IT kini diisi oleh Direktur Umum Agus Haryoto Widodo dan mulai berlaku sejak Selasa (8/4).

"Karena kejadiannya sudah tiga kali, saya memutuskan, yang pertama, semuanya dilaporkan kepada Bareskrim," ungkapnya.

"Yang kedua, diambil tindakan kepada Direktur IT. Karena sudah berulang kali, ini yang ketiga kali, dibebastugaskan dan jabatan itu dirangkap oleh Direktur Umum. Dan mulai berlaku kemarin," sambungnya.

Pramono pun telah meminta lembaga independen internasional untuk melakukan audit, tracing, dan monitoring untuk mengetahui ke mana kebocoran dana itu.

"Nanti tentunya, selain Bank DKI, Bareskrim pasti akan segera mengetahui ini. Karena yang namanya apa pun tentang jejak digital uang lari ke mana saja. Dalam sistem sekarang pasti kelihatan," tuturnya.

(wnv/idn)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial