Jakarta -
Meski belum lama mengemban jabatan sebagai Kakorlantas Polri, Irjen Agus Suryo Nugroho mengaku membuka diri dan menyerap kritik dan masukan membangun dari masyarakat. Salah satu yang menurutnya banyak dikeluhkan adalah soal suara sirene kendaraan patroli pengawalan (patwal).
Pernyataan tersebut disampaikan Irjen Agus saat memimpin apel dan memberi pengarahan kepada jajarannya di Lapangan NTMC Korlantas Polri, Jakarta, Senin (3/3/2025). Dia menyoroti perilaku negatif oknum anggotanya di lapangan.
"Beberapa hal-hal yang memang kurang bagus dinilai masyarakat, itu salah satunya adalah perilaku kita yang arogan dan ini selalu ada saja. Ya moga-moga di tahun 2025 ini tidak kita temukan," kata Irjen Agus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Irjen Agus kemudian juga menyoroti soal suara sirene kendaraan patwal. Dia meminta Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso segera melakukan evaluasi.
"Pak Dirgakkum juga mungkin bisa dievaluasi untuk suara-suara sirene. Ini juga salah satu kontribusi negatif ketika pada saat kemacetan ada suara-suara yang mengawal dan lain sebagainya," ujar mantan Wakapolda Jawa Tengah ini.
Jajaran Korlantas Polri Apel (Foto: dok. Korlantas Polri)
Bila perlu, lanjut Irjen Agus, tidak ada lagi suara yang sirene panjang dari kendaraan patwal. Harus dicari penggantinya yang lebih tepat, dan tidak mengganggu masyarakat yang melintas di jalan, apalagi saat kondisi jalan sedang padat.
"Ini banyak sekali saran dan masukan dari masyarakat dan bahkan ini bagian daripada orang tidak suka. Saya terus terang saja, secara pribadi tidak begitu suka dikawal. Ini mungkin bisa kita koreksi," ujarnya.
Namun Irjen Agus mengatakan hal ini tentunya perlu pengkajian lebih lanjut dengan melibatkan tim Korlantas Polri. Namun dia menegaskan, Korlantas Polri akan terus melakukan evaluasi terhadap masukan-masukan dari masyarakat.
"Kemarin saya tanya kepada Pak Dirgakkum, hampir sekitar 300 lebih yang tugasnya di luar mengawal. Polda Metro juga demikian. Jadi ini tolong mari kita kontrol semuanya, sehingga hal-hal yang memang secara SOP itu diperbolehkan, tetapi perkembangan situasi yang saat ini mungkin juga perlu kita koreksi yang terbaik seperti apa," ucapnya.
Momen Kapolri Respons Kritik Masyarakat soal Lampu Rotator Patwal
Jika masih ingat, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga pernah menerima kritikan masyarakat terkait lampu rotator mobil patwal. Lampu berwarna biru itu dinilai terlalu menyilaukan mata pengendara yang berada di belakang mobil patwal.
Kritik itu disampaikan langsung oleh budayawan Sudjiwo Tejo kepada Kapolri saat menghadiri agenda Rilis Akhir Tahun Polri pada 2023 lalu. Jenderal Sigit saat itu tampak tersenyum dan mengangguk, tanda dirinya terbuka menerima kritik konstruktif itu.
Tidak lama berselang, Jenderal Sigit merespons kritik yang disampaikan Sujiwo Tedjo dengan mengeluarkan perintah melalui Surat Telegram Nomor: ST/ 2868/ XII/ REN.2.2./2023. Di situ disebutkan agar seluruh kendaraan dinas Polri yang dilengkapi lampu rotator untuk menutup rotator bagian belakang menggunakan kaca film 20 persen.
"Hal tersebut merupakan hasil dari saran dan kritik dari masyarakat terkait penggunaan lampu rotator kendaraan Polri dan ditindaklanjuti oleh seluruh jajaran Polri di seluruh Indonesia," demikian penjelasan Divisi Humas Polri di medsos X.
Kebijakan Jenderal Sigit itu pun direspons positif masyarakat.
(hri/zap)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu