Israel Berdalih 15 Pekerja Kemanusiaan di Gaza Dibunuh karena Mengancam

1 week ago 19

Gaza City -

Militer Israel mengatakan bahwa penyelidikan awal terhadap pembunuhan 15 pekerja kemanusiaan di Jalur Gaza bagian selatan bulan lalu menunjukkan insiden itu terjadi "karena adanya rasa terancam" yang dirasakan para tentara Israel.

Disebutkan oleh militer Israel, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Selasa (8/4/2025), bahwa pihaknya mengidentifikasi enam militan Hamas yang berada di sekitar lokasi insiden itu di Rafah.

Militer Israel mengatakan pihaknya sedang melakukan penyelidikan yang lebih mendalam, tetapi "penyelidikan awal menunjukkan bahwa pasukan melepaskan tembakan karena adanya ancaman yang dirasakan setelah pertemuan sebelumnya di area tersebut".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut militer Tel Aviv, enam orang yang tewas di antaranya telah "diidentifikasi sebagai militan Hamas".

Belasan pekerja kemanusiaan itu ditembak mati pada 23 Maret lalu dan dikuburkan di kuburan yang dangkal di Jalur Gaza.

Militer Israel awalnya mengatakan pasukannya melepaskan tembakan setelah kendaraan tanpa pengenal bergerak mendekat dalam kegelapan. Diklaim juga oleh Tel Aviv bahwa pasukan mereka menembaki "teroris".

Namun belakangan mereka mengubah pernyataan, setelah muncul video yang menunjukkan sebuah ambulans dan truk pemadam kebakaran, yang memiliki tanda pengenal dengan lampu depan menyala terang dan lampu darurat meraung-raung, ditembaki pasukan Israel.

Video itu diambil dari ponsel salah satu pekerja kemanusiaan yang tewas dan dirilis oleh Bulan Sabit Merah.

Simak Video 'Israel Serang Markas Media Lokal Palestina, Tewaskan 1 Jurnalis':

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Sebanyak 15 pekerja kemanusiaan yang tewas, menurut laporan AFP, terdiri atas delapan staf Bulan Sabit Merah, enam anggota badan pertahanan sipil Gaza, dan satu staf badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pengungsi Palestina.

Ditegaskan oleh militer Israel bahwa penyelidikan lebih mendalam akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan, dan hasil penyelidikan itu akan disampaikan kepada publik.

Belum ada tanggapan terbaru dari Bulan Sabit Merah dan PBB soal klaim terbaru Israel tersebut.

Namun setelah insiden itu, Bulan Sabit Merah Palestina menyebut "penargetan konvoi ambulansnya" sebagai "kejahatan perang yang nyata, yang mencerminkan pola pelanggaran berulang yang berbahaya terhadap hukum kemanusiaan internasional".

Bulan Sabit Merah Palestina juga mengungkapkan hasil autopsi yang menunjukkan bahwa 15 petugas medis dan penyelamat yang dibunuh pasukan Israel itu ditembaki di tubuh bagian atas, yang menurut Bulan Sabit Merah Palestina menunjukkan "niat untuk membunuh" dari pasukan Tel Aviv.

"Telah dilakukan autopsi terhadap para martir dari Bulan Sabit Merah dan tim pertahanan sipil. Kami tidak dapat mengungkapkan semua yang kami ketahui, tetapi saya akan mengatakan bahwa semua martir ditembak pada bagian atas tubuh mereka, dengan maksud untuk membunuh," ungkapnya, seperti dilansir AFP.

Simak Video 'Israel Serang Markas Media Lokal Palestina, Tewaskan 1 Jurnalis':

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial