Isi Desakan Mahathir Agar Anwar Ibrahim Mundur sebagai PM Malaysia

12 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad kembali terlibat "perang dingin" dengan mantan sekutu sekaligus penerusnya saat ini, PM Anwar Ibrahim.

Belakangan, Mahathir semakin getol menyerukan agar Anwar mundur dari jabatannya sebagai PM.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pidatonya saat berbicara di sebuah kampanye "Himpunan Mandat Negarawan" (Statesmen's Mandate Gathering) di Sultan Abdul Halim Stadium, Alor, 17 Juli lalu, Mahathir menilai Anwar tak memiliki kapabilitas kepemimpinan yang mumpuni dan saat ini Malaysia terus menghadapi berbagai masalah.

"Saya sendiri mundur dari jabatan perdana menteri karena desakan partai. Sekarang, Anwar menghadapi tekanan yang lebih besar bahkan dari oposisi publik, jadi dia harus mundur sesegera mungkin," ucap Mahathir seperti dikutip The Rakyat Post.

Sang eks PM yang kini berusia genap 100 tahun itu bahkan menegaskan desakannya kepada mantan kawannya ini melalui kicauan di X pada Senin (21/7).

Berikut isi lengkap desakan Mahathir kepada Anwar supaya mundur dari kursi PM sesegera mungkin:

TURUNKAN ANWAR

1. Seruan agar Anwar mundur dari jabatannya sebagai Perdana Menteri semakin lantang disuarakan rakyat, termasuk dalam aksi di Alor Setar.

2. Faktanya, Anwar tidak terpilih langsung oleh rakyat untuk menjadi Perdana Menteri. Ia kalah dalam pemilu. Namun, melalui koalisi dengan partai-partai yang juga kalah, ia berhasil mengumpulkan cukup dukungan untuk membentuk pemerintahan.

3. Kini muncul pertanyaan mengenai kelayakan Anwar untuk mencalonkan diri dalam pemilu. Hal ini berkaitan dengan keabsahan pengampunan yang pernah ia terima, yang kini menimbulkan kebingungan dan keraguan hukum.

4. Pengampunan terhadap Anwar diberikan saat saya menjabat sebagai Perdana Menteri untuk kedua kalinya. Saya melaksanakannya sesuai dengan nasihat yang saya terima saat itu. Saya percaya keputusan itu tepat pada waktunya.

5. Namun sekarang muncul keraguan mengenai legalitas dari pengampunan tersebut.

6. Rakyat memiliki hak untuk mendapatkan kejelasan atas kebingungan ini.

7. Selain itu, Anwar dinilai sudah tidak layak lagi menjabat sebagai Perdana Menteri karena terlalu sering menyampaikan kebohongan. Hampir tidak ada pernyataannya yang sesuai dengan fakta.

8. Dahulu ia mengobarkan semangat Reformasi, namun kini Reformasi justru menjadi bahan olok-olok. Banyak rakyat merasa telah "dibohongi" oleh janji-janji palsu.

9. Hari ini, secara nyata ia mempraktikkan nepotisme dan kronisme di depan mata publik.

10. Dahulu ia menuduh saya tanpa bukti.

11. Kini, ketika ia sendiri melakukannya, buktinya begitu jelas terlihat.

DR. MAHATHIR BIN MOHAMAD
21 Juli 2025

(rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial