Dalai Lama Tolak Campur Tangan China pada Proses Reinkarnasi

17 hours ago 3

Jakarta -

Pemimpin spiritual Tibet yang diasingkan itu memastikan akan memiliki calon pengganti dan menjamin kelangsungan institusi Dalai Lama yang telah berusia 600 tahun.

Pernyataan itu menandai keputusan bersejarah bagi rakyat Tibet dan umat Buddha di seluruh dunia. Selama ini, masa depan negeri di atap dunia itu erat dikaitkan dengan sosok Dalai Lama, terutama sejak Cina giat mendorong calon penggantinya sendiri.

Dalai Lama selama ini merupakan simbol perjuangan demi mempertahankan kelangsungan identitas kultural Tibet di bawah dominasi Partai Komunis Cina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pidato yang disampaikan pada pertemuan pemimpin agama Buddha di McLeod Ganj, India, Dalai Lama mengaku bahwa keputusan itu diambil setelah menerima banyak permintaan dari umat Buddha di berbagai wilayah, termasuk dari diaspora Tibet, komunitas Himalaya, Mongolia, Rusia, dan dari warga Tibet yang bertahan di Cina.

"Secara khusus, saya juga telah menerima pesan dari Tibet melalui berbagai saluran, yang menyampaikan permohonan yang sama," ujarnya.

"Inilah sebabnya saya menegaskan bahwa institusi Dalai Lama akan terus berlanjut," kata Dalai Lama, yang kini berusia hampir 90 tahun dan dianggap oleh para pengikutnya sebagai inkarnasi ke-14 dari Chenrezig, dewa welas asih dalam Buddhisme.

Persaingan melawan Cina

Keputusan ini sekaligus mengakhiri spekulasi bertahun-tahun setelah sang pemimpin spiritual pernah menyatakan bahwa dirinya bisa saja menjadi Dalai Lama terakhir - tergantung pada kehendak rakyat. Namun, dalam pernyataan terbarunya, dia menegaskan bahwa keinginan umat pula lah yang membuatnya memutuskan agar institusi ini tidak dihentikan.

Sementara itu, Cina yang sejak lama menyebut Dalai Lama sebagai separatis dan pemberontak, bersikeras hanya pemerintah yang berhak menunjuk reinkarnasi Dalai Lama berikutnya. Beijing bersikeras bahwa reinkarnasi itu harus ditemukan di wilayah Tibet yang dikuasai Cina, serta menjamin otoritas Partai Komunis atas proses suksesi di pucuk Buddhisme Tibet.

Namun Dalai Lama secara tegas menolak klaim pemerintah. Dia menyatakan bahwa tanggung jawab untuk mengidentifikasi Dalai Lama ke-15 "sepenuhnya berada di tangan Gaden Phodrang Trust," kantor resmi Dalai Lama yang dia dirikan di India pada tahun 2015.

"Saya tegaskan kembali bahwa tidak ada pihak lain yang memiliki wewenang untuk campur tangan dalam urusan ini," imbuhnya, merujuk kepada Beijing.

Dia juga menekankan bahwa proses pencarian reinkarnasi harus dilakukan sesuai dengan tradisi Buddhisme Tibet masa lampau. Dalam sejarahnya, proses pengenalan Dalai Lama baru dilakukan setelah kematian petahana, melalui tanda-tanda spiritual dan penglihatan para biksu senior, sebuah proses yang dapat memakan waktu bertahun-tahun.

"Berisiko disalahgunakan"

Tenzin Gyatso, yang diakui sebagai Dalai Lama ke-14 pada 1940, melarikan diri dari Tibet ke India setelah pemberontakan di Lhasa diredam oleh Tentara Merah pada 1959. Sejak itu, dia menetap di Dharamshala bersama ribuan pengikutnya yang hidup di pengasingan.

Pada 2011, Dalai Lama menyerahkan otoritas politik kepada pemerintahan Tibet di pengasingan yang dipilih secara demokratis oleh sekitar 130.000 warga Tibet di luar negeri. Namun, dia tetap menjadi tokoh spiritual utama dan simbol perjuangan damai rakyat Tibet di bawah tekanan kekuasaan Beijing.

Chemi Lhamo, seorang aktivis Tibet berusia 30 tahun yang kini tinggal di pengasingan, menyambut baik pengumuman ini. Dia mengatakan bahwa kelanjutan lembaga Dalai Lama penting tidak hanya bagi masa depan rakyat Tibet, tetapi juga bagi umat manusia secara luas. "Pengumuman ini mengirim pesan tegas kepada Beijing untuk secara tegas menolak peran mereka dalam proses reinkarnasi Dalai Lama," katanya.

Dalai Lama pun mengakui bahwa masa depan lembaga ini menghadapi "risiko nyata disalahgunakan oleh kepentingan politik tertentu" dan oleh karena itu perlu dijaga ketat berdasarkan tradisi, bukan intervensi kekuasaan negara.

Editor: Yuniman Farid

(ita/ita)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial