Bamsoet Sebut Persatuan Bangsa Jadi Faktor Kunci Hadapi Tantangan Global

1 week ago 19

Jakarta -

Alumni Lemhanas Angkatan XIII 2005 Bambang Soesatyo (Bamsoet) menuturkan bangsa Indonesia saat ini tengah menghadapi berbagai tantangan kompleks di tengah ketidakpastian ekonomi global. Ada juga rencana kenaikan tarif impor oleh Amerika Serikat, gejolak politik dalam negeri, serta meningkatnya polarisasi masyarakat.

Karenanya, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa menjadi faktor kunci dalam menciptakan stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Persatuan nasional bukan sekadar retorika, melainkan kebutuhan strategis untuk memastikan kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo dapat berjalan efektif.

"Persatuan dan kesatuan bangsa merupakan aset strategis bagi Indonesia dalam menghadapi tantangan politik domestik dan ketidakpastian perekonomian global. Dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat terhadap kebijakan strategis pemerintahan Presiden Prabowo, mulai dari negosiasi diplomatik, intervensi moneter, hingga efisiensi anggaran, adalah kunci untuk menciptakan stabilitas politik dan ekonomi yang berkelanjutan," ujar Bamsoet, dalam keterangan tertulis, Jumat (11/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal tersebut ia sampaikan dalam acara Halal Bihalal Alumni Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas (IKAL) Lemhanas Angkatan XIII di Parle Senayan Jakarta, Jumat (11/4). Bamsoet menjelaskan persatuan antar elemen masyarakat memberikan landasan bagi stabilitas politik.

Kondisi politik yang stabil memungkinkan pemerintah untuk melaksanakan reformasi dan kebijakan strategis dengan lebih konsisten. Sikap gotong royong dan kesatuan bangsa membantu mengurangi polarisasi, sehingga perbedaan pendapat dapat diselesaikan melalui dialog dan musyawarah, bukan kekerasan.

"Di tengah dinamika aksi demonstrasi dan perbedaan pandangan, persatuan mampu meredam konflik yang berpotensi memecah belah bangsa. Dengan mengedepankan musyawarah dan komunikasi konstruktif, masyarakat dapat bersama-sama mencari solusi atas permasalahan yang ada tanpa menimbulkan instabilitas yang mengganggu stabilitas ekonomi dan politik nasional," kata Ketua MPR RI ke-15 tersebut.

Bamsoet menambahkan pemerintah membutuhkan dukungan luas untuk menerapkan kebijakan strategis, seperti reformasi subsidi, pembangunan infrastruktur, dan penciptaan lapangan kerja. Ketika semua elemen bangsa menunjukkan dukungan yang solid terhadap kebijakan pemerintah, kepercayaan investor akan lebih mudah tumbuh.

Kepercayaan ini sangat penting untuk menarik investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang stabil. Menurut Bamsoet, melalui semangat gotong royong, penguatan nilai-nilai Pancasila, dan upaya bersama untuk mewujudkan visi ekonomi yang mandiri, Indonesia dapat mengatasi guncangan eksternal dan menyalurkan potensi pertumbuhan nasional.

"Karena itu, menjaga persatuan adalah prasyarat untuk membangun masa depan Indonesia yang lebih cerah di tengah gejolak global," ujar Ketua Komisi III DPR RI ke-7 itu.

Halalbihalal sekaligus reuni Alumni KSA XIII Lemhanas tahun 2005 ini merupakan upaya menjaga hubungan silahturahmi persahabatan 20 tahun. Bamsoet mengatakan dirinya mengenang masa lalu bersama teman-temannya.

"Seiring berjalannya waktu kita melihat karir teman-teman melesat. Ada yang berhasil menjadi Panglima TNI, Kepala Staff, Menkopolhukam, Kepala BIN dan sekarang Menko Polkam, Wakasal?," kata Bamsoet.

"Wakasau, Kasad, Waka Bais, Anggota DPR RI, Anggota BPK RI, Wakapolri, Kabareskrim, Ketua Komisi DPR RI, Ketua DPR, Ketua MPR, Duta Besar hingga Gubernur, Bupati dan Walikota. Kini, setelah 20 tahun berpisah, kita berkumpul kembali dengan umur yang tidak lagi muda," sambungnya.

Menurut Bamsoet, meski sudah berada di kariernya masing-masing namun semangat persahabatan Alumni KSA XIII Lemhanas tahun 2005 tetap menyala.

(anl/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial