9 Tradisi Menyambut Ramadan di Indonesia, Seperti Apa di Daerahmu?

3 weeks ago 25
Situs Berita Hot Tepat Terbaru

Jakarta -

Sebentar lagi, kita akan menjalani ibadah puasa Ramadan. Di sejumlah daerah, ada tradisi khas menyambut Ramadan sebagai salah satu bentuk melestarikan budaya dan adat istiadat.

Apa saja yang termasuk tradisi daerah menyambut bulan Ramadan? Simak ulasan di bawah ini.

Tradisi Daerah Menyambut Ramadan

Dilansir situs resmi Kemenparekraf, berikut ini daftar tradisi menyambut Ramadan di daerah-daerah Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Cucurak (Jawa Barat)

Cucurak dalam bahasa Sunda diartikan sebagai bersenang-senang dan berkumpul bersama keluarga besar dalam menyambut bulan suci Ramadan. Selain berkumpul, tradisi Cucurak biasanya diisi dengan makan bersama beralas daun pisang sambil duduk lesehan. Menu yang disajikan mulai dari nasi liwet, tempe, ikan asin, serta sambal dan lalapan.

Menurut kepercayaan masyarakat Sunda, tradisi Cucurak tidak hanya sebagai kegiatan kumpul-kumpul dan makan bersama saja. Kegiatan ini menjadi momen silaturahmi dan ajakan untuk saling bersyukur atas segala rezeki yang diberikan oleh Tuhan.

2. Nyorog (Jakarta)

Nyorog merupakan salah satu tradisi masyarakat Betawi dalam menyambut bulan suci Ramadan. Nyorog adalah kegiatan memberikan bingkisan makanan kepada anggota keluarga yang lebih tua, baik itu orang tua atau mertua yang sudah berbeda rumah, maupun ke tokoh daerah setempat.

Tradisi Nyorog tidak hanya sebagai kegiatan berkirim makanan saja. Ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan, sekaligus menjalin silaturahmi guna mempererat tali persaudaraan antar sesama.

3. Padusan (Yogyakarta)

Padusan dalam bahasa Jawa diartikan dengan padus (mandi). Tradisi Padusan dilakukan sebagai bentuk penyucian diri, sekaligus membersihkan jiwa dan raga dalam menyambut kedatangan bulan suci Ramadan.

Padusan juga bisa diartikan sebagai momen untuk merenung dan introspeksi diri atas kesalahan yang pernah diperbuat. Sehingga, umat Islam bisa menjalankan ibadah dalam kondisi suci lahir dan batin.

Kirab 21 mata air dan padusan di KlatenIlustrasi Padusan (Foto: Dok. Pemkab Klaten)

4. Meugang (Aceh)

Di Aceh, tradisi menyambut Ramadan dinamakan Meugang atau Haghi Mamagang. Tradisi satu ini sudah dilakukan sejak zaman Kerajaan Aceh Darussalam, atau sudah berlangsung sejak abad ke-14.

Tradisi Meugang diisi dengan kegiatan memasak daging sapi, kambing, atau kerbau sehari sebelum bulan Ramadan. Olahan daging tersebut disantap bersama dengan seluruh anggota keluarga, kerabat, atau yatim piatu. Selain dilakukan saat menyambut Ramadan, tradisi Meugang juga dilaksanakan saat menyambut Idul Adha dan Idul Fitri.

5. Marpangir (Sumatra Utara)

Marpangir di beberapa daerah di Sumatra Utara merupakan tradisi mandi secara tradisional menggunakan dedaunan atau rempah, seperti daun pandan, daun serai, bunga mawar, kenanga, jeruk purut, daun limau, akar wangi, dan bunga pinang sebagai wewangian. Tradisi Marpangir dilakukan masyarakat Sumatra Utara sebagai bentuk membersihkan diri sebelum masuk bulan Ramadan.

Tradisi Marpangir di SumutTradisi Marpangir di Sumut (Foto: Dok istimewa)

6. Malamang (Sumatra Barat)

Masyarakat lokal Sumatra Barat akan melakukan Malamang sebagai tradisi menyambut Ramadan. Tradisi Malamang dilakukan dengan membuat makanan tradisional lemang. Di balik kesederhanaan makanan tersebut, tradisi Malamang dilakukan untuk memupuk rasa kebersamaan antar masyarakat Minangkabau.

7. Mattunu Solong (Sulawesi Barat)

Mattunu Solong adalah sebuah tradisi menyambut Ramadan yang dilakukan masyarakat Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Tradisi menyambut Ramadan ini dilakukan dengan menyalakan pelita tradisional yang terbuat dari buah kemiri dan ditumpuk dengan kapuk, lalu dililitkan pada potongan bambu. Pelita tersebut ditempel di pagar, halaman, anak tangga, pintu masuk, hingga dapur.

Menurut kepercayaan, tradisi Mattunu Solong bertujuan mendapatkan keberkahan dari Sang Pencipta dalam menyambut bulan suci Ramadan. Selain itu, tradisi ini juga dilakukan sebagai permohonan kepada Tuhan yang Maha Esa agar senantiasa memberikan kesehatan dan umur panjang, sehingga bisa menunaikan ibadah puasa dengan lancar.

8. Megibung (Bali)

Umat Muslim yang berada di Kabupaten Karangasem, Bali juga memiliki tradisi menyambut Ramadan yang dinamakan Megibung. Tradisi Megibung dilakukan dengan kegiatan memasak dan makan bersama sambil duduk melingkar.

Selain itu, tradisi Megibung memiliki tata penataan makanan yang unik. Nasi akan diletakkan di wadah yang disebut dengan gibungan, sedangkan, lauknya disajikan di sebuah alas karangan. Menurut kepercayaan, tradisi Megibung merupakan bentuk mempererat persaudaraan dan kebersamaan.

bukber megibungMegibung (Foto: Nandhang Astika)

9. Pacu Jalur (Riau)

Tradisi menyambut Ramadan satu ini biasanya dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Kuatan Singingi, Riau. Lomba perahu tradisional ini diakhiri dengan kegiatan bersuci di sungai menjelang matahari terbenam hingga malam.

(kny/imk)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial