4 Fakta Ledakan Dahsyat di Pelabuhan Iran tapi Penyebab Belum Ketahuan

2 weeks ago 21
Jakarta -

Ledakan dahsyat di Pelabuhan Shahid Rajeee, Iran menyebabkan puluhan orang tewas. Namun, penyebab ledakan belum terungkap.

Ledakan terjadi pada Sabtu (26/4/2025) waktu setempat. Awalnya pemerintah Iran mengatakan delapan orang tewas akibat insiden tersebut.

Proses pemadaman memakan waktu berjam-jam. Media pemerintah Iran melaporkan bahwa 'ledakan besar' mengguncang area Shahid Rajaee, yang merupakan pelabuhan komersial terbesar di negara tersebut, yang terletak di Provinsi Hormozgan, pesisir selatan Iran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan tayangan televisi pemerintah Iran, kepulan asap hitam pekat membubung ke udara dari area pelabuhan tersebut, yang menjadi tempat banyak peti kemas disimpan. Sejumlah helikopter dikerahkan untuk memadamkan api.

Rusia turut mengirimkan tim penyelamat ke Pelabuhan Iran. Tim penyelamat dikirim untuk membantu memadamkan api.

"Presiden Rusia Vladimir Putin telah memerintahkan pengiriman segera beberapa pesawat yang membawa spesialis dari Kementerian Situasi Darurat Rusia," kata Kedutaan Besar Rusia dalam sebuah pernyataan dilansir AFP, Senin (28/4/2025).

"Tim penyelamat akan dikirim untuk membantu operasi pemadaman kebakaran di Pelabuhan Shahid Rajaee," lanjutnya.

40 Orang Tewas

Ledakan dahsyat mengguncang Pelabuhan Shahid Rajeee, Iran. Ini penampakan dari udaranya. Ledakan Guncang Pelabuhan Iran. (Foto: Planet Labs PBC via AP)

Korban ledakan dahsyat di Pelabuhan Iran terus bertambah. Awal kejadian dilaporkan delapan orang tewas. Per Minggu (27/4), 40 orang dilaporkan meninggal dalam peristiwa tersebut.

"Untuk saat ini, 40 orang telah kehilangan nyawa akibat cedera yang disebabkan oleh ledakan tersebut," kata pejabat provinsi Hormozgan Mohammad Ashouri, dikutip AFP, pada Minggu (27/4/2025).

Ratusan orang lain terluka akibat ledakan itu. Dalam sebuah siaran televisi pemerintah, kantor bea cukai pelabuhan menyatakan bahwa ledakan itu mungkin disebabkan oleh kebakaran yang terjadi di depot penyimpanan bahan kimia dan berbahaya. Seorang pejabat darurat regional mengatakan beberapa kontainer telah meledak.

Sementara itu, The New York Times mengutip sumber yang memiliki hubungan dengan Korps Garda Revolusi Islam Iran, mengatakan bahwa yang meledak adalah natrium perklorat -- bahan utama dalam bahan bakar padat untuk rudal.

Penyebab Diminta Diungkap

Ledakan dahsyat yang mengerikan terjadi di Pelabuhan Shahid Rajeee, Iran. Puluhan orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka akibat ledakan ini. Ledakan di Pelabuhan Iran. (Foto: Hessam Oddin Ansarian/Getty Images)

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei meminta pejabat keamanan dan peradilan menyelidiki penyebab ledakan yang menewaskan puluhan orang di Pelabuhan selatan utama Iran. Menurutnya pejabat keamanan dan peradilan berkewajiban melakukan penyelidikan.

"Pejabat keamanan dan peradilan berkewajiban untuk menyelidiki secara menyeluruh, mengungkap kelalaian atau niat apa pun, dan menindaklanjutinya sesuai dengan peraturan," kata Khamenei dalam sebuah pesan yang disiarkan oleh televisi pemerintah dilansir AFP, Senin (28/4/2025).

Dilansir AFP, lebih dari seribu orang mengalami luka-luka. Hal itu disamapaikan pejabat provinsi Hormozgan Mohammad Ashouri pada Minggu (27/4/2025) waktu setempat.

"Untuk saat ini, 40 orang telah kehilangan nyawa akibat cedera yang disebabkan oleh ledakan tersebut," kata Ashouri kepada televisi pemerintah.

Ledakan Diduga dari Kontainer

Ledakan dahsyat mengguncang pelabuhan utama di wilayah Iran bagian selatan pada Sabtu (26/4). Ledakan di Pelabuhan Iran. (Foto: Razieh Pudat/ISNA via AP)

Ledakan itu diduga berasal dari container bermuatan bahan kimia yang berada di lokasi. Juru Bicara Organisasi Manajemen Krisis Iran, Hossein Zafari, mengatakan organisasinya telah memperingatkan potensi bahaya terkait keberadaan kontainer bermuatan kimia di Pelabuhan Shahid Rajaee saat melakukan kunjungan ke pelabuhan itu beberapa waktu lalu.

"Penyebab ledakan adalah bahan kimia di dalam kontainer," katanya.

Juru bicara pemerintah Iran mengatakan meskipun bahan kimia kemungkinan besar menjadi penyebab ledakan, namun saat ini penyebab pasti ledakan di Pelabuhan Shahid Rajaee masih diselidiki.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian memerintahkan penyelidikan atas insiden tersebut dan mengirim menteri dalam negerinya ke lokasi kejadian. Otoritas Iras berupaya untuk memadamkan api dan mencegahnya menyebar ke daerah lain.

Sementara itu, The New York Times mengutip sumber yang memiliki hubungan dengan Korps Garda Revolusi Islam Iran, mengatakan bahwa yang meledak adalah natrium perklorat -- bahan utama dalam bahan bakar padat untuk rudal.

Kantor hingga Sekolah Tutup

Ledakan dahsyat mengguncang Pelabuhan Shahid Rajeee, Iran. Ledakan itu menghanguskan sejumlah truk kontainer. Ledakan di Pelabuhan Iran. (Foto: Iranian Red Crescent / Handout/Anadolu via Getty Images)

Pelabuhan itu berlokasi di kota Bandar Abbas, Iran. Pemerintah Iran telah memerintahkan untuk menutup sekolah dan kantor di sekitar wilayah Bandar Abbas.

"Dengan asap yang menyesakkan menyebar ke seluruh area, semua sekolah dan kantor yang berjarak 23 kilometer di Bandar Abbas, ibu kota provinsi Hormozgan, telah diperintahkan tutup pada hari Minggu," kata Tv pemerintah Iran dilansir AFP, Minggu (27/4/2025).

Kebijakan penutupan sekolah dan kantor dilakukan untuk memudahkan petugas dalam melakukan pencarian korban. Sekitar 10 jam setelah ledakan di Pelabuhan Shahid Rajaee di Iran selatan, TV pemerintah melaporkan kebakaran semakin parah.

"Intensitas kebakaran di Pelabuhan Shahid Rajaee telah meningkat dan ada kemungkinan api dapat menyebar ke area dan peti kemas lainnya", kata TV pemerintah Sabtu malam.

Gambar dari kantor berita resmi IRNA menunjukkan tim penyelamat dan korban berjalan di sepanjang jalan raya lebar yang dipenuhi puing-puing setelah ledakan.

(idn/idn)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini


Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial