Warga Manggarai Minta Anak Nakal Sering Tawuran Jangan Dijauhi tapi Dirangkul

7 hours ago 3

Jakarta -

Gubernur Jakarta Pramono Anung berencana membuat program 'Manggarai Bershalawat' sebagai upaya penyelesaian konflik sosial yang kerap terjadi di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan. Warga Manggarai meminta anak-anak nakal yang sering tawuran tidak dijauhi, melainkan diajak silaturahmi.

"Jangan posisi anak-anak yang begajulan atau nakal itu makin dijauhi atau seperti apa lah. Jadi benar-benar harus anak-anak nakal itu diajak silaturahmi antarkampung. Insyaallah sih akan terbentuk juga," tutur salah seorang warga Manggarai, Fajar (39), saat ditemui di Manggarai, Jakarta Selatan, Jumat (16/5/2025).

Fajar mengatakan pendekatan keagamaan 'Manggarai Bershalawat' seperti yang diinisiasi Pramono bisa menjadi salah satu cara. Namun, katanya harus ada pendekatan lainnya untuk menjembatani komunikasi antarwilayah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Cuma kalau untuk pendekatan masalah agamanya, boleh lah. Tapi sebenarnya juga harus ada langkah-langkah lain selain mengarah ke bershalawat ya. Misalnya setiap RT, LMK, Karang Taruna itu harus sering berkomunikasi atau bersilaturahmi lah, bersinergi lah antar RW-RW juga," tutur Fajar.

Fajar menilai pengajian gabungan antarwilayah itu belum efektif mencegah tawuran karena biasanya hanya sebagian yang datang. Fajar memandang perlu ada pendekatan lain terlebih dahulu yang bisa dilakukan untuk mempertemukan anak-anak muda.

"Kalau pengajian gabungan itu ya sebagian efektif, karena nggak semuanya, walaupun mereka anak-anak Islam ya, tapi kan sulit untuk narik mereka ke keagamaan kalau langsung. Jadi ya benar-benar harus ada pendekatan dulu," ujar Fajar.

Warga lainnya, Donal (60), mengatakan pendekatan keagamaan bisa dilakukan dengan mengadakan pengajian gabungan. Pengajian tersebut bisa melibatkan penceramah dan ada dialog antarwarga.

"Mungkin bisa lah kalau pengajian gabungan gitu kan. Bisa, ada undangan pengajiannya di sini, di sana, gitu. Bisa, nanti kan dikasih lah. Ada penceramahnya, dialog atau apa gitu. Mungkin itu lebih bagus," tutur Donal.

Meski begitu, Donal mengatakan pengajian tersebut juga akan lebih efektif apabila provokator tawuran telah tertangkap.

"Nggak juga (efektif), enggak, karena saya bilang provokatornya ini. Kalau provokator itu yang ketangkap," kata Donal.

Sebelumnya, Pramono berencana membuat program 'Manggarai Bershalawat' sebagai upaya penyelesaian konflik sosial yang kerap terjadi di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan. Program ini diinisiasi menyusul maraknya tawuran antarwarga yang meresahkan masyarakat.

"Salah satu faktor pemicunya adalah ketidakberuntungan anak-anak muda di sana, banyak yang belum punya pekerjaan tetap. Lalu sarana olahraga dan fasilitas lainnya juga kurang termanfaatkan," kata Pramono di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (13/5).

"Saya akan mengagas apa yang dinamakan 'Manggarai Bershalawat'. Saya akan undang kelompok-kelompok yang bertikai di sana," lanjutnya.

Pramono menjelaskan pendekatan yang digunakan dalam program ini bersifat kultural dan keagamaan. Ia menilai tawuran yang terjadi tak bisa semata diselesaikan dengan cara-cara represif.

(whn/whn)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial