Setiap tanggal 25 April, warga Australia dan Selandia Baru memperingati hari Anzac.
ANZAC adalah singkatan dari Australian and New Zealand Army Corps, sebutan untuk pasukan gabungan Australia dan Selandia Baru yang bertugas ke medan perang.
Mengapa tanggal 25 April?
Hari Anzac menandai pertempuran militer besar pertama yang diperjuangkan oleh pasukan Australia dan Selandia Baru selama Perang Dunia I.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tanggal 25 April 1915, Korps Angkatan Darat Australia dan Selandia Baru (Anzac) mendarat di Semenanjung Gallipoli di Turki.
Mereka adalah bagian dari misi sekutu untuk merebut Konstantinopel, sekarang Istanbul, ibu kota salah satu sekutu utama Jerman, Kekaisaran Ottoman.
Apa yang diharapkan menjadi operasi militer yang cepat berubah menjadi pertempuran panjang dengan banyak korban jiwa.
Pasukan Anzac menghadapi perlawanan hebat dari Turki Ottoman, yang memperpanjang pertempuran mereka selama delapan bulan.
Meskipun berujung pada kekalahan bagi pasukan Anzac, keberanian mereka selama pertempuran ini meninggalkan warisan yang kuat yang terus dikenang.
Maka, setiap tanggal 25 April, warga Australia memperingati hari Anzac untuk menunjukkan rasa hormat mereka kepada semua orang yang telah bertugas dan gugur dalam semua perang dan konflik, juga untuk pasukan yang kini masih bertugas.
Apakah ada upacara khusus?
Ada dua bagian penting dari Hari Anzac: upacara fajar yang diikuti oleh pawai di kemudian hari.
Upacara fajar melambangkan waktu subuh saat pasukan Anzac mendarat di Gallipoli.
Selama upacara pagi ini, himne, doa, peletakan karangan bunga, pembacaan doa, dan periode mengheningkan cipta berlangsung, yang diakhiri dengan tiupan terompet lagu Last Post.
Setelahnya, keluarga biasanya meletakkan bunga poppy merah di samping nama kerabat pada Memorial Roll of Honour, monumen daftar angkatan bersenjata Australia yang tewas selama, atau sebagai akibat dari, tugas perang mereka.
Pawai setelah upacara fajar menampilkan para veteran perang, prajurit pria dan perempuan yang saat ini masih bertugas, dan kerabat mereka.
Upacara yang lebih besar diadakan di tugu peringatan perang di seluruh Australia dan Selandia Baru, yang biasanya disiarkan di saluran televisi dan radio komersial dan publik.
Apakah peringatannya berhubungan dengan biskuit Anzac?
Jawaban pendeknya: iya.
Selama 18 bulan, sejarawan kuliner Allison Reynolds menelusuri buku-buku resep lama untuk mencoba menemukan asal-usul camilan Australia yang terkenal ini.
"Yang perlu kita ingat adalah biskuit ini tidak disebut 'Anzac' sebelum tahun 1915 karena saat itulah akronim tersebut muncul setelah Gallipoli," kata Allison.
Versi pertama biskuit berbahan dasar gandum gulung ini dilaporkan muncul sekitar tahun 1823, dan selama abad berikutnya berganti-ganti nama.
"Sekitar tahun-tahun awal Perang Dunia I, Anda mulai melihat perubahan nama menjadi 'biskuit palang merah' dan 'biskuit tentara'," kata Allison.
"Biskuit ini digunakan sebagai bentuk penggalangan dana, jadi mereka memberinya nama yang berhubungan dengan perang untuk membantu penjualannya."
Biskuit tersebut dengan cepat menjadi makanan populer yang dikirim untuk pasukan Australia di luar negeri, karena bahan-bahannya mudah didapat, metode memasaknya mudah, dan tidak menggunakan telur sehingga biskuit tersebut dapat tahan lama disimpan.
Allison Reynolds telah melacak resep 'biskuit Anzac' pertama yang dicetak ke sebuah terbitan Australia tahun 1917 yang disebut Buku Masakan War Chest.
Namun, meskipun resep ini berjudul 'Biskuit Anzac', resepnya berbeda dengan yang kita kenal sekarang.
Barulah pada sebuah buklet di Adelaide tahun 1924, versi biskuit Anzac yang bertahan hingga kini ditemukan.
"Resep pertama dengan menggunakan kelapa ada di buku resep Anchor Ann tahun 1924 dan itulah resep yang paling mendekati resep yang kita kenal sekarang."
Selain identik dengan biskuit, Hari Anzac juga identik dengan bunga poppy merah dan rosemary.
Bunga poppy merah melambangkan apa?
Selama Perang Dunia I, bunga poppy merah merupakan salah satu tanaman pertama yang tumbuh di belahan barat daratan Eropa.
Bunga tersebut menjadi inspirasi bagi dokter Kanada, Letnan Kolonel John McCrae, untuk menulis puisinya, 'In Flanders Fields'.
McCrae menulis puisi tersebut saat bertugas di luar Ypres, Belgia, pada tahun 1915 dan mengenang bunga poppy merah di makam para prajurit yang tewas di Front Barat.
Pada tahun 1918, akademisi dan guru Amerika Moïna Michael terinspirasi untuk menulis puisi setelah membaca 'In Flanders Fields' karya McCrae.
Moïna Michael kemudian dikenal sebagai orang pertama yang mengenakan bunga poppy merah sebagai peringatan personal.
Ia juga mendorong penjualan bunga poppy untuk mengumpulkan uang bagi para veteran dan menjadikan bunga poppy sebagai simbol kenangan yang abadi, representasi dari mereka yang kehilangan nyawa atau menderita dalam perang.
Mengapa rosemary dipakai di Hari Anzac?
Rosemary dikaitkan dengan Hari Anzac karena tanaman ini tumbuh liar di Semenanjung Gallipoli, tempat ribuan pasukan Anzac meregang nyawa.
Berasal dari pengobatan tradisional berabad-abad lalu, rosemary telah lama dikaitkan dengan peningkatan daya ingat.
Itulah sebabnya, seperti bunga poppy merah, tanaman ini menjadi simbol kenangan.
Sebagai tanda penghormatan pada Hari Anzac, setangkai rosemary dikenakan di pakaian, sering kali dengan bunga poppy merah.
Laporan tambahan oleh Angelica Silva dan Eloise Fuss dari ABC North and West SA.