Penumpang yang diselamatkan oleh pasukan keamanan dari kereta penumpang yang diserang oleh pemberontak tiba di stasiun kereta api di Quetta, Pakistan, Rabu (12/3/2025).
Dilansir Reuters, Tentara Pembebasan Baloch (BLA), sebuah kelompok militan separatis, mengatakan bahwa mereka meledakkan kereta api dan "dengan cepat mengambil alih kendali atas kereta api tersebut". Kelompok tersebut mengatakan bahwa mereka memiliki 214 sandera dan mengancam akan membunuh mereka jika para tahanan Baloch tidak dibebaskan.
Kereta tersebut terjebak di dalam terowongan dan masinisnya tewas setelah mengalami luka-luka serius. Pasukan keamanan mengatakan bahwa ledakan terdengar di dekat terowongan. Baku tembak terjadi antara mereka dengan para militan di daerah pegunungan.
Seorang sumber keamanan yang enggan disebutkan namanya mengatakan, banyak orang telah kehilangan nyawa mereka dalam serangan tersebut. Dia menambahkan bahwa 80 personel militer termasuk di antara 425 penumpang di dalam kereta.
Sumber keamanan lainnya mengatakan 104 penumpang telah diselamatkan, 17 orang terluka dibawa ke rumah sakit dan 16 militan telah terbunuh. Dia menambahkan bahwa sisanya telah dikepung.
BLA, yang menginginkan kemerdekaan untuk Provinsi Balochistan yang berbatasan dengan Afghanistan dan Iran, mengatakan bahwa mereka telah menewaskan 30 tentara dan menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak. Tidak ada konfirmasi dari pihak berwenang Pakistan.
Kelompok tersebut mengatakan bahwa para sandera termasuk anggota tentara Pakistan dan pejabat keamanan lainnya yang sedang melakukan perjalanan cuti.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengutuk serangan tersebut, dan mengatakan bahwa para pejabat keamanan telah "memukul mundur" para militan.