Jakarta, CNN Indonesia --
Di banyak daerah di Indonesia, makan pakai tangan masih menjadi kebiasaan sehari-hari. Dari nasi liwet dan lalapan di Sunda, hingga nasi Padang yang makin nikmat saat disantap dengan tangan, tradisi ini seolah melekat dalam keseharian.
Meski sendok, garpu, dan sumpit kini lebih sering hadir di meja makan modern, sensasi menyantap makanan langsung dengan tangan tetap sulit tergantikan.
Menariknya, kebiasaan ini bukan hanya soal tradisi atau budaya. Menurut sejumlah ahli kesehatan, makan dengan tangan justru memberikan manfaat nyata bagi tubuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulai dari pencernaan yang lebih lancar, kontrol porsi makan, hingga membantu meningkatkan kesadaran penuh (mindfulness) saat menyantap makanan.
Mengutip NDTV, bagi sebagian orang Indonesia, makan pakai tangan bukanlah hal yang aneh. Justru, ada kepuasan tersendiri ketika bisa mencampur nasi dengan lauk dan sambal langsung dengan jari, lalu menyantapnya.
Selain itu, banyak masakan nusantara memang dirancang untuk dimakan dengan tangan agar rasa dan teksturnya lebih terasa.
Tradisi ini juga ditemukan di berbagai budaya lain. Seperti di India, Ethiopia, hingga Maroko.
Di negara-negara ini, makan dengan tangan dianggap bagian dari pengalaman kuliner yang otentik. Menggunakan sendok atau garpu justru bisa mengurangi keintiman dengan makanan tersebut.
Manfaat kesehatan makan dengan tangan
Tak sekadar nikmat, penelitian menunjukkan bahwa makan dengan tangan juga punya manfaat kesehatan, di antaranya:
1. Melancarkan sirkulasi darah
Gerakan jari dan tangan saat mengambil serta mencampur makanan dapat membantu melatih otot-otot halus dan melancarkan peredaran darah.
2. Membantu pencernaan
Sentuhan tangan ke makanan dapat merangsang saraf di ujung jari, yang kemudian mengirim sinyal ke perut untuk mempersiapkan enzim pencernaan. Proses ini membuat makanan lebih mudah dicerna.
3. Mencegah makan berlebihan
Saat makan dengan tangan, kita cenderung lebih lambat dan lebih sadar terhadap rasa, tekstur, serta aroma makanan. Hal ini membuat kita lebih cepat merasa kenyang dan terhindar dari kebiasaan makan berlebihan.
4. Menjaga kadar gula darah
Makan dengan tempo yang lebih lambat dapat membantu menjaga kadar gula tetap stabil, terutama bagi mereka yang memiliki risiko diabetes.
5. Meningkatkan daya tahan tubuh
Paparan bakteri baik yang ada di kulit tangan dalam kadar tertentu dapat membantu memperkuat sistem imun, selama kebersihan tetap dijaga.
Tapi ingat, meski punya banyak manfaat, kebiasaan makan dengan tangan harus diimbangi dengan higienitas. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, menjaga kuku tetap pendek dan bersih, serta menghindari menyentuh wajah saat makan adalah langkah sederhana untuk memastikan kebiasaan ini tetap sehat.
(tis/tis)