Menkopolkam Pimpin Apel Kesiapsiagaan Penanganan Karhutla di Riau

4 hours ago 3

Jakarta -

Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan menghadiri Apel Kesiapsiagaan Penanganan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru. Apel tersebut dipimpin Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menkopolkam) Budi Gunawan.

Apel tersebut juga dihadiri Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Wamenkopolkam Loedwijk Freidrick Paulu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, dan Gubernur Riau Abdul Wahid.

Dalam sambutannya, Menkopolkam Budi Gunawan menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi kesiapsiagaan dan kerja keras seluruh jajaran. Isu kebakaran hutan juga menjadi perhatian serius Presiden Prabowo, karena tidak hanya menyangkut kepada aspek kerugian lingkungan dan kesehatan masyarakat semata, namun juga berdampak pada aspek politik kedewasaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jangan sampai ada lagi kebakaran hutan dan lahan yang meluas yang dapat menjadi isu internasional," imbuhnya.

Asap yang ditimbulkan akibat kebakaran hutan dan lahan telah menjadi perhatian serius dari seluruh dunia. Hal ini, menurutnya, dapat memicu konflik bahkan gugatan dari negara-negara tetangga.

Sebagai upaya untuk memperkuat kesiapsiagaan nasional dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan, pemerintah telah membentuk Desk Koordinasi Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan pada tanggal 13 Maret 2025 yang lalu.

"Melalui operasi penanganan kebakaran hutan dan lahan ini, semua kekuatan, baik itu kekuatan pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, dan Polri, pembenturan lembaga dan swasta, bahu-membahu, bersatu, dan bergerak dalam satu komando untuk satu tujuan, menekan angka kebakaran hutan dan lahan hingga ke titik minimal, bahkan target zero kebakaran hutan dan lahan," paparnya.

BMKG sendiri memprediksi musim kemarau tahun ini akan dimulai bertahap sejak April hingga September 2025. Pemerintah juga telah melakukan monitoring satelit hotspot di beberapa wilayah, antara lain di Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.

"Di Riau sudah terjadi kondisi darurat karhutla dengan 144 titik api seluas 80 hektare," lanjut Budi Gunawan.

Lebih lanjut, Budi Gunawan menyampaikan pemerintah telah menyiapkan strategi utama penguatan mitigasi dini. Termasuk, jika diperlukan melalui modifikasi cuaca mulai 1 Mei, water bombing, heli patroli, pengisian embung, kanal, dan parit.

Menutup sambutannya, Menteri BG mengajak semua pihak berperan aktif mengimbau dan mengedukasi masyarakat tentang bahaya dari kebakaran hutan dan lahan.

"Mari kita jaga hutan kita, lindungi rakyat kita, dan jaga nama baik bangsa di mata dunia. Mari kita bersama-sama menjaga hutan dan lahan di sekitar kita agar terhindar dari bencana kebakaran," ujarnya.

Selepas memberikan sambutan, Budi Gunawan mengecek personel hingga peralatan yang dimiliki oleh kementerian/lembaga dan Pemprov Riau.

Jambore Karhutla di Riau

Sebagai informasi, Pemprov Riau dan Polda Riau sendiri telah melakukan apel kesiapsiagaan bencana karhutla di Dumai beberapa waktu lalu. Upaya-upaya mitigasi dengan memberikan literasi dan imbauan terkait bencana karhutla juga terus dilakukan.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggerakkan pelajar dan mahasiswa dalam Jambore Karhutla 2025 di Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasyim di Minas Jaya, Kabupaten Siak pada 25-27 April 2025.

Gelaran Jambore Karhutla 2025 yang digagas Kapolda Irjen Herry Heryawan itu dilakukan untik membangun kesadaran generasi muda akan bahaya karhutla. Anak-anal muda itu diberikan wawasan terkait apa itu karhutla hingga bagaimana penanganan yang harus dilakukan apabila terjadi bencana karhutla.

(mei/idn)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial