Kompolnas Minta Penjaga Kos Peragakan Momen Bobol Kamar Diplomat Kemlu

9 hours ago 6

Jakarta, CNN Indonesia --

Komisioner Kompolnas Choirul Anam mengungkapkan pihaknya sempat meminta penjaga kos untuk memperagakan momen saat membuka paksa kamar diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan alias ADP (39).

Diketahui, Kompolnas hari ini mendatangi indekos korban guna mendalami informasi baru yang mereka dapatkan.

Anam menyebut dalam kesempatan itu pihaknya turut mengecek kondisi kamar korban. Mulai dari plafon, saluran air, kasur atau tempat tidur, hingga posisi kunci.

"Posisi kunci ini sangat krusial, di situ kami cek secara fisik dan kami konfirmasi kepada penjaga kos-kosan ini, karena beliaulah yang membuka pertama kali," kata Anam kepada wartawan, Selasa (22/7).

Disampaikan Anam, pihaknya pun meminta penjaga kos untuk memperagakan momen saat mereka mencoba membuka pintu kamar sebelum menemukan korban dalam kondisi tak bernyawa.

"Terus kami minta untuk diperagakan posisi kuncinya, jadi ada dua kunci, kunci yang memang terpasang di pintunya, bisa dibuka dari luar maupun dari dalam, terus kunci yang memang ada di dalam yang bentuknya slot yang itu hanya bisa dibuka atau dikunci dari dalam," tutur dia.

"Saya nanya ini posisi kunci yang slot, pertama yang slot ya yang hanya bisa dibuka dan ditutup dari dalam, itu posisinya terkunci. Jadi kami tadi konfirmasi langsung ke penjaganya karena ada video juga, kami cek videonya, kami konfirmasi ke dianya, waktu dibuka posisinya terkunci," imbuhnya.

Anam turut menyebut kondisi plafon kamar kos korban juga dalam kondisi baik dan tidak rusak. Hal ini, kata dia, juga menjadi salah satu temuan penting.

"Terus posisi plafon, baik posisi plafon kamar maupun plafon kamar mandi tidak ada yang rusak sama sekali. Mungkin itu yang penting," ucap dia.

Diplomat muda ahli Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arya Daru Pangayunan alias ADP (39) ditemukan tewas dengan kondisi wajah terlilit isolasi atau lakban di sebuah kos di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7) sekitar pukul 08.30 WIB.

Dari hasil pemeriksaan sementara, polisi tidak menemukan ada tanda-tanda kekerasan pada jasad korban. Selain itu, polisi juga menyebut, barang milik korban juga tidak ada yang hilang.

Polisi juga belum menemukan indikasi pembunuhan dalam kasus ini. Berdasarkan keterangan istri, korban diketahui memiliki riwayat penyakit gerd dan kolestrol.

Namun, untuk kepastian terkait penyebab kematian korban, masih menunggu hasil autopsi. Termasuk, hasil pemeriksaan histopatologi dan toksiologi.

(dis/dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial