Ketua STIK Lemdiklat: Polisi Sipil Tak Hanya Taat Hukum tapi Harus Beradab

1 week ago 8

Jakarta -

Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri Irjen Dadang Hartanto berbicara tentang implementasi konsep 'Civilian Police' atau Polisi Sipil. Dia menekankan bahwa Korps Bhayangkara harus bertindak dengan misi utama melindungi masyarakat.

Hal itu disampaikan dadang pada acara pembukaan pendidikan mahasiswa STIK angkatan 83. Total, ada 256 perwira Polri akan menjalani pendidikan sarjana di lembaga pendidikan itu.

"Saya ingin mengingatkan kepada seluruh adik-adik mahasiswa sekalian. Saya mengingatkan bahwa kita adalah civilian police, polisi sipil," kata Dadang kepada para mahasiswa di Lapangan Stadion STIK, Jakarta Selatan, Rabu (5/3/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan, hal paling mendasar yang harus dimiliki polisi sipil adalah adab. Dia menilai, adab sangat penting, lalu disusul oleh sifat taat akan hukum.

"Adab disini itu adalah lebih tinggi daripada patuh hukum. Jadi ketika orang patuh hukum dia hanya memperhatikan aturan-aturan, tetapi ketika dia beradab dia akan memperhatikan etika, memperhatikan norma, itu akan memiliki nilai yang lebih tinggi," jelas Dadang.

Kemudiam, Dadang mengklaim dirinya merupakan akademisi sekaligus praktisi. Karena itu dia akan selalu memperhatikam segala dinamika yang ada di sekitarnya. Termasuk setiap proses upacara yang dilakukan. Dadang menyoroti adanya beberapa mahasiswa yang menurutnya kurang serius memaknai upacara penting pembukaan pendidikan.

"Fenomena yang berkembang di lingkungan saya pasti akan saya perhatikan. Termasuk ketika tadi lingkaran pedang pora, ada pasukan pedang pora itu tertawa-tawa, itu saya perhatikan," ucapnya menyoroti.

Pembukaan pendidikan mahasiswa STIK Lemdiklat Polri angkatan 83. (Dok Istimewa Polri)Pembukaan pendidikan mahasiswa STIK Lemdiklat Polri angkatan 83. (Dok Istimewa Polri)

"Termasuk gerakan-gerakan adik-adik mahasiswa semuanya ini saya perhatikan satu persatu. Kenapa? Saya ingin melihat bagaimana sih adik-adik saya, generasi penerus saya, bagaimana sih organisasi secara keseluruhan, bagaimana sih karakternya," lanjut dia.

Dadang menuturkam bahwa segala aktivitas akan mencerminkan karakter seseorang. Hal itu, kata dia, akam turut berpengaruh pada karakter organisasi.

"Jadi jangan dilihat sebagai sesuatu hal yang kecil, ringan, tetapi itu menunjukkan fenomena gunung es terhadap karakter organisasi kita," tegas Dadang.

"Kalau yang berbicara di sini saja, pimpinan Ketua STIK, tertinggi, apalagi disini yang berbicara masyarakat, didengar pun tidak," singungnya.

Pembukaan pendidikan mahasiswa STIK Lemdiklat Polri angkatan 83. (Dok Istimewa Polri)Pembukaan pendidikan mahasiswa STIK Lemdiklat Polri angkatan 83. (Dok Istimewa Polri)

Karena itu, dia kembali mengatakan bahwa beradab menjadi hal penting yang harus dimiliki personel Polri.

"Polisi yang patuh terhadap nilai-nilai, norma-norma, aturan-aturan yang berkembang di lingkungan masyarakat, definisi polisi sipil," tekannya.

"Lebih fleksibel, tetapi dia mengakomodasi nilai-nilai yang berkembang, yang hidup di dalam masyarakat. Sehingga dia empati, memiliki keterlibatan, memiliki keterikatan kepada masyarakat itu," sambung Dadang.

Eks Wakapolda Sumut itu berharap lulusan STIK Lemdiklat Polri nantinya dapat menjadi polisi yang patuh terhadap nilai-nilai. Lebuh dari itu, harus berorientasi terhadap kepentingan masyarakat.

(ond/dnu)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial