Jakarta -
Hasan Nasbi mengumumkan mundur dari jabatan Kepala Kantor Komunikasi Presiden (PCO). Disebutkan dalam video yang ditayangkan Total Politik, Hasan sebelumnya sudah bersurat kepada Presiden melalui Seskab dan Mensesneg terkait pengunduran dirinya tersebut.
"Maka pada hari ini, 21 April 2025 sepertinya saat itu sudah tiba, surat pengunduran diri saya tandatangani dan saya kirimkan kepada Presiden lewat 2 kawan baik saya, Menteri Sekretaris Negara dan Sekretaris Kabinet," kata Hasan Nasbi dalam video yang diunggah Total Politik, Selasa (29/4/2025).
Sebelumnya santer terdengar jika Hasan Nasbi mengundurkan diri. Namun, dirinya sempat menampik kabar tersebut. Mensesneg Prasetyo Hadi dalam sebuah kesempatan bersama wartawan juga menyanggah jika dirinya diproyeksikan untuk menggantikan Hasan Nasbi saat diminta ikut aktif sebagai juru bicara kepresidenan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya selaku Mensesneg, diminta oleh Bapak Presiden untuk ikut aktif membantu, itu termasuk menteri-menteri teknis lainnya, untuk menyampaikan program-program pemerintah, apa yang sedang dikerjakan oleh pemerintah, sedang direncanakan oleh pemerintah, termasuk keberhasilan-keberhasilan dari program-program tersebut," katanya.
Penunjukan Mensesneg untuk menjadi juru bicara kepresidenan berdekatan dengan pernyataan Presiden Prabowo soal performa PCO yang ia nilai buruk. Hal ini disampaikan Prabowo dalam acara sarasehan ekonomi di Menara Mandiri, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (8/4/2025) lalu.
"Saya kemarin saya sadar beberapa minggu lalu, bahwa komunikasi dari pemerintah yang saya pimpin memang agak kurang, dan itu adalah tanggung jawab saya," kata Prabowo dikutip dari detikNews, Rabu (9/4).
Lalu bagaimana komunikasi politik pemerintah seharusnya berjalan? Apa saja ukuran baik-buruknya pola komunikasi politik pemerintah? Menghadirkan Pakar Komunikasi Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, ikuti diskusinya dalam Editorial Review.
Beralih ke Jawa Timur, detikSore akan mengulas peristiwa yang terjadi di Surabaya. Seperti yang telah diberitakan detikJatim sebelumnya, seorang siswa dibanting oleh pelatihnya. Peristiwa tersebut terjadi saat siswa tersebut tengah melakukan selebrasi kemenangan tim futsalnya. Namun di tengah selebrasi, tiba-tiba pelatih dari SDN Simolawang yang berinisial BAZ menariknya dari belakang dan langsung membanting korban ke arah lapangan.
Berdasarkan informasi terbaru, cedera akibat bantingan tersebut membuat sang siswa harus melakukan istirahat selama 5 hingga 6 bulan lamanya. Hal ini perlu dilakukan lantaran terdapat organ yang patah akibat tindakan guru yang viral di media sosial tersebut. Lalu bagaimana informasi terbaru terkait hal ini? Ikuti laporan langsung Jurnalis detikJatim selengkapnya.
Untuk menutup edisi kali ini detikSore akan mengulas seputar persiapan SPMB bagi para pelajar. Seperti tulis oleh detikEdu, sistem penerimaan siswa baru di Indonesia kembali berubah menjadi SPMB setelah sebelumnya bernama PPDB. Lalu apa bedanya? Apakah sistem SPMB dapat meminimalisir berbagai kecurangan yang sering kali terjadi sekaligus memeratakan pendidikan bagi anak yang membutuhkan? Ikuti diskusinya bersama Wakil Redaktur detikEdu dalam Sunsetalk.
Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.
"Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!"
(far/vys)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini