Demo May Day di Depan DPR Minta Bentuk UU Perlindungan Buruh

4 hours ago 2

Jakarta -

Sejumlah buruh yang tergabung dalam Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) menggelar aksi di depan gedung DPR/MPR/DPD RI. Aksi demonstrasi ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day.

Ketua Umum Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Sunarno menyampaikan dalam orasinya terkait kekhawatiran kaum buruh terhadap adanya perang dagang hingga menyebabkan krisis ekonomi. Dia menyebut Indonesia bisa ikut menerima dampak sampai memiliki pengaruh terhadap nasib para buruh.

"Seperti biasanya, krisis dan perang dagang ini lambat laun juga akan terjadi dan berdampak terhadap negara-negara lainnya, termasuk negara Indonesia di Asean dan juga negara Asean lainnya," terang Sunarno saat orasi di depan gedung DPR/MPR/DPD RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (1/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sunarno mengatakan sampai saat ini pemerintah masih belum bisa melakukan pencegahan atas situasi krisis yang menyebabkan badai pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap para buruh. Dia menyebut Omnibus law atau UU Cipta Kerja yang ada saat ini justru membuat kaum buruh semakin mudah kena PHK.

"Kawan-kawan masih ingat Omnibus law cipta kerja? dengan adanya Omnibus law cipta kerja banyak dari perusahaan-perusahaan yang akan dengan mudah melakukan PHK terhadap buruh nya," kata Sunarno.

"Karena salah satunya adalah ada pengurangan hak pesangon yang diatur dalam PP 35 tahun 2021 betul? sehingga banyak perusahaan yg dengan sengaja memanfaatkan situasi ini yang melakukan PHK terhadap kaum buruh," sambungnya.

Dia pun mengatakan aksi demonstrasi dalam peringatan Mayday kali ini menuntut agar pemerintah dan DPR mencabut Omnibus law Cipta Kerja. Dia juga menekankan agar pemerintah dan DPR bisa membuat aturan mengenai perlindungan terhadap kaum buruh.

"Hal lain dalam tuntutan kita hari ini, pencabutan omnibus law Cipta Kerja dan PP turunannya. Kita mendesak DPR dan pemerintah untuk membuat undang-undang perlindungan buruh atau undang undang yang pro buruh," ujar dia.

"Bukan hanya kepada buruh yang bekerja di industri manufaktur tetapi UU itu juga harus melindungi kawan-kawan buruh yang saat ini dikategorikan sebagai pekerja rentan atau buruh rentan," pungkasnya.

Massa aksi buruh mengatasnamakan Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) mulai berdatangan ke depan gedung DPR/MPR/DPD RI. Mereka datang dengan melakukan long march dari depan gedung TVRI menuju gedung DPR/MPR/DPD RI.

Pantauan di lokasi, Kamis (1/5/2025), massa aksi buruh mulai berdatangan pukul 12.10 WIB. Ada juga dari massa buruh yang dari daerah luar Jakarta datang menggunakan bus.

Massa buruh ini pun tampak mengenakan berbagai atribut dari organisasi masing-masing, mulai dari bendera hingga spanduk-spanduk maupun ogoh-ogoh Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan sebuah kepala babi. Dalam spanduk yang mereka bawa, berisi berbagai macam tuntutan.

Aksi long march ini pun menutup seluruh ruas Jalan Gatot Subroto. Akses keluar tol Semanggi pun saat ini ditutup. Hanya jalur bus Transjakarta yang bisa dilalui kendaraan.

Adapun tuntutan yang dibawa oleh massa aksi Gebrak diantaranya:
1. Cabut UU Cipta Kerja beserta PP turunannya, Lawan badai PHK, sahkan RUU Ketenagakerjaan Pro Buruh, dan berikan kepastian dan jaminan kerja yang layak bagi kaum buruh;
2. Sahkan RUU PRT sekarang juga, Berikan Jaminan hukum bagi pekerja rumah tangga, Hapuskan hubungan kemitraan, pengakuan status pekerja bagi pengemudi ojol, taksi online dan kurir, jamin dan lindungi pekerja medis dan kesehatan, pekerja perikanan, dan kelautan, pekerja perkebunan dan pertanian, pertambangan dan buruh migrant.
3. Hentikan penggusuran pemukiman dan tanah-tanah rakyat, Jalankan reforma agraria sejati: berikan tanah dan teknologi pertanian bagi petani kecil;
4. Hentikan Proyek-Proyek PSN yang melakukan pengrusakan terhadap lingkungan, Sahkan RUU Masyarakat demi keberlangsungan hidup dan kesejahteraan Masyarakat Adat di seluruh penjuru negeri;
5. Cabut UU TNI, Tolak Militer Masuk Kampus, Pabrik dan Desa, Tolak Militer Campur Tangan Urusan Sipil, Kembalikan Militer Ke Barak

Aksi unjuk rasa yang dilakukan massa buruh di depan gedung DPR/MPR ini dalam rangka perayaan Hari Buruh Internasional atau Mayday. Selain di gedung DPR/MPR/DPD RI, massa buruh juga ada yang merayakan Mayday di Monas, Jakarta Pusat.

(azh/azh)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial