Deir al-Balah Gaza Digempur Tank Israel, 3 Orang Tewas-Masjid Hancur

6 hours ago 3

Jakarta -

Israel mengerahkan tank memasuki distrik selatan dan timur kota Deir al-Balah, Gaza, untuk pertama kalinya. Sebanyak 3 orang tewas dalam serangan itu.

Dilansir Reuters, Selasa (22/7/2025), sumber Israel mengatakan militer yakin para sandera mungkin ditawan di area tersebut.

Area tersebut dipenuhi warga Palestina yang mengungsi selama lebih dari 21 bulan perang di Gaza. Ratusan di antaranya melarikan diri ke wilayah barat atau selatan usai Israel mengeluarkan perintah evakuasi, sekaligus menyatakan Israel berusaha menghancurkan infrastruktur dan kemampuan kelompok militan Hamas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serangan tembakan tank di area tersebut menghantam rumah dan masjid. Petugas medis setempat menyebut serangan itu menewaskan sedikitnya tiga warga Palestina dan melukai beberapa lainnya.

"Staf PBB masih berada di Deir al-Balah, dan dua wisma PBB telah diserang, meskipun pihak-pihak terkait telah diberitahu tentang lokasi-lokasi markas PBB, yang tidak dapat diganggu gugat. Lokasi-lokasi ini - seperti halnya semua lokasi sipil - harus dilindungi, terlepas dari perintah evakuasi," kata juru bicara PBB, Stephane Dujarric.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan tempat tinggal staf dan gudang utamanya di Deir al-Balah terkena serangan kemarin. Dua orang staf WHO dan dua anggota keluarga ditahan oleh militer Israel, kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, seraya menambahkan bahwa tiga orang kemudian dibebaskan sementara satu anggota staf tetap ditahan. Namun Misi Israel untuk PBB di New York menolak berkomentar.

Lebih lanjut, di selatan Khan Younis, serangan udara Israel menewaskan sedikitnya lima orang, termasuk sepasang suami istri dan dua anak mereka yang berada di dalam tenda, kata petugas medis.

Sementara itu Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan setidaknya 130 warga Palestina tewas dan lebih dari 1.000 orang terluka akibat tembakan dan serangan militer Israel di seluruh wilayah tersebut dalam 24 jam terakhir, salah satu jumlah tertinggi dalam beberapa pekan terakhir.

Meski demikian, belum ada komentar langsung dari Israel terkait insiden Deir al-Balah dan Khan Younis.

Sumber-sumber Israel mengatakan alasan tentara tidak memasuki distrik Deir al-Balah adalah karena mereka menduga Hamas mungkin menahan sandera di sana. Setidaknya 20 dari 50 sandera yang tersisa di Gaza diyakini masih hidup.

Keluarga para sandera telah menyatakan keprihatinan mereka terhadap kerabat mereka dan menuntut penjelasan dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Israel Katz, dan panglima militer tentang bagaimana mereka akan melindungi mereka.

"Rakyat Israel tidak akan memaafkan siapa pun yang dengan sengaja membahayakan para sandera - baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Tidak seorang pun akan dapat mengklaim bahwa mereka tidak tahu apa yang dipertaruhkan," kata Markas Besar Forum Keluarga Sandera dalam sebuah pernyataan.

Para pejabat kesehatan Gaza telah memperingatkan potensi "kematian massal" dalam beberapa hari mendatang akibat kelaparan, yang telah menewaskan sedikitnya 19 orang sejak Sabtu, kata Kementerian Kesehatan wilayah yang dikuasai Hamas tersebut.

(yld/yld)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial