Nobel Perdamaian Diumumkan Hari Ini, Putin Justru Dukung Trump Menang

5 hours ago 2

CNN Indonesia

Jumat, 10 Okt 2025 15:45 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan dukungannya terhadap Presiden AS Donald Trump untuk meraih Nobel Peace Prize yang akan diumumkan hari ini. Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan dukungannya terhadap Presiden AS Donald Trump untuk meraih Nobel Peace Prize yang akan diumumkan hari ini. (Foto: REUTERS/Kevin Lamarque)

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan dukungannya terhadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk meraih Hadiah Nobel Perdamaian (Nobel Peace Prize) yang akan diumumkan hari ini, Jumat (10/10) waktu Norwegia.

Dikutip kantor berita TASS, penasihat Istana Kepresidenan Rusia Kremlin, Yuri Ushakov, mengatakan bahwa Moskow mendukung penuh kandidat Trump untuk meraih Nobel Perdamaian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak Trump menjabat lagi untuk periode keduanya pada Januari 2025, hubungan Rusia-AS kembali menghangat.

Rusia bahkan berulang kali menyatakan penghargaannya terhadap upaya Trump untuk mendamaikan perang di Ukraina.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy juga menuturkan negaranya akan menominasikan Trump untuk meraih penghargaan tersebut jika AS bisa membuat gencatan senjata di negaranya tercapai.

Trump juga sudah beberapa kali memamerkan bahwa dirinya berhak mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian tahun ini.

Ia mengeklaim berhasil menghentikan delapan peperangan sejak kembali menjabat di Gedung Putih.

Menurut Trump, jika ia tidak mendapat Hadiah Nobel Perdamaian itu sama saja bentuk "penghinaan besar" bagi warga Amerika Serikat.

Meski begitu, Komite Nobel di Oslo tidak pernah membocorkan siapa saja tokoh yang masuk nominasi untuk meraih Hadiah Nobel Perdamaian setiap tahunnya.

Nominasi sendiri sudah ditutup sejak 31 Januari lalu.

Mengutip pendiri Nobel, Alfred Nobel, Hadiah Nobel Perdamaian diberikan kepada "seseorang yang telah melakukan upaya paling besar atau terbaik dalam mempererat persaudaraan antarbangsa, menghapus atau mengurangi kekuatan militer permanen, serta mendorong terselenggaranya kongres perdamaian."

Meski AS di bawah Trump memang berhasil memediasi hingga meredam sejumlah konflik antarnegara, namun sejumlah ahli dan pemerhati Hadiah Nobel Perdamaian menganggap kemungkinan besar bukan sang Presiden AS yang akan mendapatkan penghargaan itu hari ini.

(rds/bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial