Penyelenggaraan hari bebas kendaraan atau car free day (CFD), yang baru-baru ini diterapkan di Depok menjadi daya tarik tersendiri bagi warga. Kawasan Jalan Raya Margonda Raya yang padat, kini setiap Minggu pagi disulap menjadi area olahraga untuk semua kalangan.
Warga Depok makin senang lantaran kebijakan CFD ini dievaluasi setiap waktunya. Jika pada pelaksanaan pertama warga hanya bisa menggunakan satu jalur, kini dua jalur pada ruas Jl Margonda Raya bisa digunakan sepenuhnya oleh masyarakat. Berikut rangkuman pelaksanaan CFD Depok dalam dua pekan:
Warga Senang CFD Pakai 2 Jalur Jl Margonda
CFD Kota Depok yang semula hanya digelar di satu ruas jalur saja, kini menggunakan dua jalur Jl Raya Margonda. Arus kendaraan dari arah Lenteng Agung menuju Citayam, dialihkan ke lajur lain melalui Jl H Juanda. Sedangkan, kendaraan dari arah Citayam menuju Lenteng Agung dialihkan ke Jl Siliwangi dan Jl Dewi Sartika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebijakan ini membuat warga yang menikmati CFD pun merasa senang. Tak sedikit yang menilai area jadi lebih leluasa untuk olahraga dibandingkan minggu sebelumnya.
Warga asal Beji, Depok, bernama Anwar (52) mengatakan penggunaan dua ruas jalur di Jl Margonda Raya membuat area untuk olahraga makin leluasa. Menurutnya, kini lokasi CFD lebih nyaman karena lebih luas sehingga tidak sesak oleh warga.
"Terutama soal rutenya, sekarang kan dibikin dua lajur ya, jadi semuanya ditutup dari kendaraan. Udaranya beneran bersih, beda sama (pekan) kemarin, orang numpuk, masih ada asap knalpot juga kan di jalur samping. Bagus sekarang dua lajur ditutup buat olahraga," kata Anwar ditemui di Jl Margonda Raya, Minggu (11/5/2025).
"Kemarin itu sesak banget, banyak orang. Kita mau lari-lari juga sempit kebanyakan orangnya. Sekarang Alhamdulillah lebih leluasa," kata Anwar.
Senada dengan Anwar, Edi (70) menyebut perluasan area dan penambahan jarak rute CFD membuat olahraga semakin nyaman. Anwar setuju jika CFD digelar secara terus menerus setiap akhir pekan di dua ruas Jl Margonda Raya.
"Setuju, sudah bagus ini. Tinggal ditata sedikit karena masih banyak pedagang yang jualan di trotoar," kata Edi.
"Minggu kemarin saya nggak datang, baru setelah saya dengar, terus ada bacaan dibuka dua jalur buat CFD, nah saya pikir lumayan nih kalau dua jalur, jadi saya datang. Jaraknya juga makin jauh, sudah bagus ini," tuturnya.
Walkot Bolehkan Pedagang di CFD
Foto: Pedagang di CFD Depok (Solihin/detikcom)
"(Keberadaan PKL) Ini juga kita coba evaluasi lagi. Ke depan prinsipnya kami tidak menutup orang untuk berjualan, atau mencari nafkah melalui berdagang dengan kegiatan CFD ini. Tapi saya minta pemahamannya bahwa tidak mengganggu jalur, yang memang digunakan untuk masyarakat berolahraga," kata Supian kepada wartawan di Depok, Minggu (11/5/2025).
Supian menyebutkan ada titik yang disiapkan untuk pedagang di sekitar Balai Kota Depok. Selain itu, warga dipersilakan untuk berkoordinasi dengan pemilik ruko di Jl Margonda Raya agar bisa memanfaatkan lahan untuk berjualan selama CFD berlangsung.
"Ada spot-spot atau titik-titik yang memang sebetulnya ada ruko, yang bisa agak mundur sedikit sebetulnya, dimungkinkan untuk bisa tetap berjualan di titik-titik itu. Masih banyak space-space, toko-toko, Silahkan berkoordinasi dengan Para pemilik toko untuk bisa berjualan dari jam 06.00-09.00 WIB," kata Supian.
"Prinsipnya tapi tidak menggunakan pedestrian jalan, tidak mengganggu orang berolahraga," katanya.
Belum Ada Toilet Portabel di CFD
Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
"Sampai saat ini, kita memang belum sampai sana (penyediaan toilet portabel), insyaallah mudah-mudahan jadi evaluasi juga kita ke depan. Kita menganggap hari ini dengan car free day, toko-toko bisa buka lebih awal. Sehingga fasilitas-fasilitas terhadap toilet ini juga bisa difasilitasi oleh tokoh-toko yang buka dari awal," kata Supian Suri, Minggu (11/5/2025).
Warga asal Cipayung, Kota Depok bernama Firman berharap toilet portabel disediakan di sepanjang rute CFD. Menurutnya, toilet potable dipasang di setiap titik tertentu agar tidak mengganggu pemilik toko, imbas banyak warga yang menumpang ke kamar mandi.
"Sama ini usulan toilet umum, kalau bisa diadain tuh toilet yang bisa diangkat itu (portabel). Di taman (Depok Open Space), ada dua toilet, tapi kan kalau di sana nggak ada. Tadi saya lihat kayanya banyak itu yang ke Indomaret numpang ke kamar mandi," kata Firman ditemui di Jl Margonda Depok.
"Iya sih dibolehin, tapi kan kita kasihan juga sama yang kerjanya, banyak orang masuk numpang ke toilet. Ya kalau bisa itu adain toilet umum, ditambah, misalkan dijarak nih setiap 500 meter satu (toilet portabel), apa 1 kilometer diatur dah," imbuhnya.
(dwr/fas)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini