Jakarta -
Dunia pencak silat Indonesia kehilangan salah satu tokoh besarnya. Sosok legendaris Eddie Mardjoeki Nalapraya, tokoh yang dikenal luas sebagai pembina seni bela diri pencak silat tutup usia pada usia 93 tahun.
Presiden RI Prabowo Subianto hadir di rumah duka Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan menyampaikan belasungkawa atas berpulangnya almarhum. Dikatakan Prabowo, Eddie dikenal sebagai seorang pejuang bangsa yang ikut dalam perang kemerdekaan RI, meniti karier dari bawah sebagai seorang prajurit sampai tingkat jenderal.
"Dan sebagian besar hidupnya selain pengabdian kepada negara dan bangsa sebagai anggota TNI, beliau juga sangat besar peranannya dalam membina pencak silat Indonesia. Saya mengenal beliau cukup lama dari tahun 1980-an dan beliau sangat besar perannya dalam membina pencak silat di Indonesia," ucap Prabowo, dalam keterangan tertulis, Rabu (14/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pencak silat adalah warisan budaya nenek moyang kita yang sangat penting dalam mempertahankan kepribadian bangsa Indonesia," sambungnya.
Hadir dalam penghormatan di rumah duka Padepokan Pencak Silat bersama Prabowo, Menteri Luar Negeri RI Sugiono, dan Menteri Pemuda dan Olahraga RI Dito Ariotedjo. Sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi almarhum, Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon pun hadir secara langsung di lokasi pemakaman, Taman Makam Pahlawan Kalibata, bersama dengan jajaran TNI AD, keluarga besar IPSI, dan kerabat almarhum.
Kehadiran Fadli tersebut merupakan ungkapan dukacita mendalam dari pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan di bidang kebudayaan, terutama seni bela diri pencak silat Indonesia. Fadli mengatakan RI telah kehilangan seorang yang sangat besar jasanya terutama di bidang budaya Pencak Silat.
"Saya mengenal Pak Eddie Nalapraya lebih dari 30 tahun, dedikasinya luar biasa terutama untuk kemajuan kebudayaan pencak silat sehingga banyak sekali cabang pencak silat di dunia internasional. Beliau juga dikenal sebagai Bapak Pencak Silat Dunia," ujar Fadli Zon.
Eddie merupakan tokoh besar dalam pengembangan pencak silat nasional dan internasional. Ia menjabat Ketua Umum PB Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) periode 1981 hingga 2003 dan turut berperan aktif dalam pendirian serta penguatan struktur organisasi pencak silat di tingkat nasional maupun internasional.
Kiprahnya saat itu membawa pencak silat sebagai salah satu cabang olahraga pada SEA Games tahun 1987. Almarhum juga memiliki peran penting pada proses pengusulan pencak silat ke dalam daftar Warisan Budaya Takbenda atau Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO, yang ditetapkan dalam sidang UNESCO yang pada tanggal 9-14 Desember 2019 di Bogota, Kolombia.
"Kita berharap apa yang telah dirintis oleh Pak Eddie Nalapraya dan tentu juga oleh Pak Prabowo sebagai Ketua Umum IPSI, dapat diteruskan oleh generasi penerus, karena Pencak Silat adalah tradisi yang sudah mengakar di Nusantara, memiliki nilai-nilai filosofis yang sangat tinggi, tradisi yang sangat panjang dan beragam," kata Fadli.
Fadli menambahkan bahwa pencak silat merupakan kekayaan budaya. Menurut Fadli, aliran-aliran yang ada di Indonesia ini menunjukkan kekayaan pencak silat, mempunyai diversitas (keragaman) yang cukup besar.
"Ini menurut saya adalah kekayaan budaya kita yang harus kita jaga, kita lindungi, kita kembangkan, dan kita bina," kata Fadli.
Kemenbud menyampaikan dukacita yang mendalam dan rasa hormat yang tinggi atas segala dedikasi dan kontribusi almarhum dalam dunia budaya dan seni bela diri pencak silat khususnya. Warisan perjuangan Eddie akan terus hidup dalam semangat para pendekar muda dan insan budaya Indonesia.
Lihat juga Video: Penghormatan Terakhir Prabowo untuk Eks Wagub DKI Eddie Nalapraya
(hnu/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini