Riyadh -
Arab Saudi mengutuk keras serangan militer Israel terhadap warga sipil Gaza, termasuk serangan mematikan yang menghantam kompleks Rumah Sakit Eropa di Khan Younis. Riyadh menyebut rentetan gempuran maut Tel Aviv itu sebagai "kejahatan genosida".
Kementerian Luar Negeri Saudi dalam pernyataannya, seperti dilansir Al Arabiya, Jumat (16/5/2025), mengecam apa yang disebutnya sebagai "eskalasi militer berkelanjutan oleh Israel terhadap warga sipil yang tidak berdaya" di Jalur Gaza.
Kerajaan Saudi, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Saudi, menegaskan kembali "penolakan tegas terhadap kejahatan genosida Israel yang berkelanjutan" dan menyerukan gencatan senjata segera.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kerajaan menganggap pasukan pendudukan Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas pelanggaran berkelanjutan mereka terhadap semua norma dan hukum internasional dan kemanusiaan," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Saudi.
Serangan udara Israel menghantam area sekitar Rumah Sakit Eropa di Khan Younig, Jalur Gaza bagian selatan, pada Selasa (13/5) waktu setempat. Badan pertahanan sipil Gaza melaporkan sedikitnya 28 orang tewas dalam serangan itu.
Tel Aviv mengklaim serangannya menargetkan "pusat komando dan kendali" Hamas yang ada di kompleks rumah sakit. Informasi dari pejabat senior Israel dan dua sumber yang mengetahui masalah itu, seperti dilansir CNN, menyebut serangan tersebut menargetkan pemimpin Hamas Mohammed Sinwar.
Mohammed Sinwar menjadi pemimpin de-facto kelompok Hamas setelah militer Israel membunuh saudaranya, Yahya Sinwar, dalam serangan di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu.
Sehari setelah serangan menghantam kompleks rumah sakit itu, atau pada Rabu (14/5), sejumlah saksi mata dan petugas medis mengatakan bahwa serangan udara terbaru Israel mengenai buldoser yang mendekati area serangan di Rumah Sakit Eropa, dan melukai beberapa orang.
Simak Video 'Presiden Prancis Bicara soal Gaza: Saya Marah dengan PM Israel!':
Saksikan Live DetikSore:
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Sementara itu dalam keterangan terbaru, seperti dilansir AFP, badan pertahanan sipil Gaza melaporkan sedikitnya 120 orang tewas akibat rentetan pengeboman Israel terhadap berbagai wilayah Jalur Gaza sepanjang Kamis (15/5) sejak dini hari.
Rekaman AFPTV yang diambil setelah serangan menghantam area Deir al-Balah di Jalur Gaza bagian tengah, menunjukkan bangunan-bangunan rata dengan tanah dan tumpukan puing beton di mana-mana.
Warga Gaza melontarkan harapannya agar perang yang berkecamuk sejak Oktober 2023 itu segera berakhir.
"Kami berdoa agar perang ini segera berakhir, dan kami mengimbau semua lembaga internasional untuk mengakhiri perang karena cukup sudah," ucap salah satu warga Gaza, Maher Ghanem, yang mengalami luka di bagian lengan akibat gempuran Israel.
Simak Video 'Presiden Prancis Bicara soal Gaza: Saya Marah dengan PM Israel!':
Saksikan Live DetikSore:
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini