CNN Indonesia
Selasa, 28 Okt 2025 09:10 WIB
Momen Presiden Donald Trump bertemu Kaisar Jepang Naruhito di Istana Kekaisaran, Tokyo. (Foto: AFP/ISSEI KATO)
Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendapat sambutan kenegaraan setibanya di Jepang pada Senin (27/10). Ini merupakan negara kedua setelah Malaysia yang dikunjungi Trump dalam tur Asia selama lima hari ke depan.
Mengenakan setelan biru dengan dasi emas, Trump terlihat sempat melambaikan tangan dan mengacungkan kepalan sebelum helikopternya membawanya berkeliling Tokyo di malam hari, di mana beberapa menara kota menyala dengan warna merah, putih, dan biru khas bendera Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Trump kemudian menuju Istana Kekaisaran Jepang untuk bertemu Kaisar Jepang Naruhito. Ribuan polisi dikerahkan di Tokyo selama kunjungan Trump menyusul insiden seorang pria bersenjata pisau ditangkap di depan Kedutaan Besar AS pada Jumat, sementara demonstrasi anti-Trump digelar di kawasan Shinjuku.
Trump merupakan pemimpin asing pertama yang bertemu Kaisar Naruhito setelah ia naik takhta pada 2019 setelah sang ayah, Kaisar Akihito, memutuskan turun takhta.
Peran Naruhito bersifat simbolis, sementara pembicara politik diplomasi utama akan berlangsung bersama Perdana Menteri Jepang yang baru, Sanae Takaichi, pada Selasa di Istana Akasaka.
Dikutip Reuters, sebagai bagian dari komitmen investasi, kedua negara akan menandatangani nota kesepahaman di sektor perkapalan selama kunjungan Trump berlangsung.
Takaichi juga diharapkan menegaskan kesiapan Tokyo untuk meningkatkan kerja sama keamanan, setelah pada Jumat ia menyatakan rencana mempercepat pembangunan pertahanan terbesar Jepang sejak Perang Dunia II.
Jepang menjadi tuan rumah bagi konsentrasi terbesar kekuatan militer AS di luar negeri. Trump sebelumnya menilai Tokyo belum mengeluarkan cukup anggaran untuk mempertahankan wilayahnya dari ancaman Tiongkok yang semakin agresif.
Meski Takaichi berencana menaikkan anggaran pertahanan menjadi 2 persen dari PDB, ia kemungkinan kesulitan memenuhi permintaan tambahan dari Trump karena koalisinya tidak memiliki mayoritas di parlemen.
(rds)

10 hours ago
5







































