CNN Indonesia
Minggu, 28 Des 2025 15:00 WIB
Ilustrasi. Rekaman CCTV menunjukkan sebuah meteor melintasi langit di atas Gunung Fuji, Jepang pada Jumat dini hari (26/12). (Foto: via REUTERS/ESA/PDO/AMS82 - AllSky7)
Jakarta, CNN Indonesia --
Rekaman CCTV menunjukkan sebuah meteor melintasi langit di atas Gunung Fuji, Jepang pada Jumat dini hari (26/12). Simak penjelasannya.
Fenomena itu terekam oleh kamera CCTV milik Museum Kota Hiratsuka. Dalam rekaman tersebut, tampak bola api menerangi langit malam dan meninggalkan jejak bercahaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir BBC dan Daily Galaxy pada Minggu (28/12), fenomena tersebut terjadi bertepatan dengan peningkatan kewaspadaan di wilayah Gunung Fuji, ketika sistem pemantauan canggih dipasang untuk memantau aktivitas geologis dan atmosfer.
Meteor tersebut terekam oleh kamera pengawas tetap di Museum Kota Hiratsuka, yang terletak di Prefektur Kanagawa, tidak jauh dari kaki Gunung Fuji. Rekaman tersebut menunjukkan objek terang memasuki bingkai kamera dan bersinar terang saat bergerak dengan cepat melintasi langit, lalu menghilang dalam hitungan detik.
Video itu kemudian viral di media sosial, dengan banyak warganet memuji kejernihan rekamannya. Tidak ada suara yang menyertai rekaman tersebut, dan tidak ada laporan tentang dampak atau puing-puing yang ditemukan.
Berdasarkan video itu, meteor tersebut tampaknya telah terbakar habis sepenuhnya di atmosfer atas.
Komposisi kimia meteor
Meskipun sejumlah meteor bersinar putih saat terbakar, bola api ini memancarkan berbagai warna. Perbedaan warna tergantung pada unsur-unsur yang terdapat dalam materialnya, misalnya natrium yang menghasilkan cahaya kuning, dan magnesium yang dapat memancarkan cahaya biru atau hijau.
Kilatan berwarna-warni ini memberikan dampak visual yang mencolok pada pengamatan tersebut. Warna-warna tersebut disebabkan oleh ionisasi atom-atom tertentu saat meteor mencapai kecepatan dan suhu yang sangat tinggi saat memasuki atmosfer.
Meskipun singkat, jejak cahaya tersebut berfungsi seperti sidik jari komposisi meteor, memberikan petunjuk tentang asal-usulnya.
Sampai saat ini belum ada analisis resmi yang mengonfirmasi komposisi spesifik bola api ini. Namun, jejak cahaya berwarna cerahnya menyarankan campuran material yang kompleks, yang kemungkinan berasal dari objek langit alami, paling mungkin batu kecil atau partikel yang memasuki atmosfer Bumi.
Wilayah sekitar Gunung Fuji dipantau secara terus-menerus karena sejarah gunung berapi tersebut dan potensi ancamannya.
Meskipun meteor itu tidak menimbulkan bahaya, benda langit tersebut terdeteksi berkat infrastruktur pemantauan yang sama yang dirancang untuk memberi peringatan kepada pihak berwenang tentang aktivitas vulkanik atau seismik.
(dmi/dmi)

2 hours ago
2































