Maduro Ultimatum Kedubes AS di Caracas Jadi Target Operasi False Flag

2 hours ago 2

CNN Indonesia

Selasa, 07 Okt 2025 13:25 WIB

Presiden Venezuela Nicolas Maduro mewanti-wanti Amerika Serikat soal kemungkinan kantor kedutaan besar mereka di Caracas diserang kelompok bersenjata. Presiden Venezuela Nicolas Maduro mewanti-wanti Amerika Serikat soal kemungkinan kantor kedutaan besar mereka di Caracas diserang kelompok bersenjata. (Foto: AFP/JHONN ZERPA)

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Venezuela Nicolas Maduro mewanti-wanti Amerika Serikat soal kemungkinan kantor kedutaan besar mereka di Caracas diserang kelompok bersenjata.

Ia memperingatkan bakal ada operasi bendera palsu (false flag operation) dan tindakan kelompok sayap kanan yang menanam bahan peledak di Kedubes AS.


False flag operation merupakan aksi politik, intelijen, atau militer licik yang bertujuan menyamarkan pihak yang seharusnya bertanggung jawab dan malah menjadikan pihak lain sebagai kambing hitam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini didukung seseorang yang akan segera diketahui dan diminta oleh seseorang yang akan segera diketahui, tetapi ini semua masih berlangsung," kata Maduro pada Senin (6/10), dikutip Reuters.

Maduro lalu mengatakan tujuan rencana tersebut untuk menyalahkan pemerintahan yang dia pimpin "dan memulai eskalasi konflik."

Presiden Venezuela ini mendapat informasi itu dari dua sumber, satu internasional dan satu lokal. Ia lantas segera mengirim pasukan ke gedung Kedubes AS untuk melakukan pengamanan.

Presiden Majelis Nasional Venezuela Jorge Rodriguez sebelumnya melaporkan rencana tersebut pada Minggu. Dalam pesan di akun Telegram, dia mengatakan dugaan rencana itu sudah dilaporkan ke Amerika Serikat melalui tiga saluran berbeda.

Rodriguez juga mengatakan kedutaan besar negara Eropa sudah diberitahu tentang rencana tersebut, tetapi dia tak merinci rencana dan negara mana.

Peringatan potensi serangan itu muncul usai pasukan Amerika Serikat menembak kapal yang diduga mengangkut narkoba di lepas pantai Venezuela beberapa hari lalu.

Presiden Donald Trump juga mengatakan AS akan mempertimbangkan untuk menyerang kartel narkoba yang datang melalui darat ke Venezuela.

Trump juga meminta utusan khusus untuk misi-misi khusus Richard Gernell menghentikan seluruh upaya untuk mencapai kesepakatan diplomatik antar kedua negara.

Venezuela memutuskan hubungan dengan Amerika Serikat pada 2019. Personel diplomatik Negeri Paman Sam telah meninggalkan kantor pusat di tahun yang sama.

(isa/rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial