Kementerian PU: Potensi Pemborosan Truk ODOL Rp47,43 T

18 hours ago 3

CNN Indonesia

Rabu, 02 Jul 2025 13:42 WIB

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyebut kendaraan kelebihan muatan dan dimensi (ODOL) membuat rugi negara hingga triliunan rupiah. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyebut kendaraan kelebihan muatan dan dimensi (ODOL) membuat rugi negara hingga triliunan rupiah. ( CNN Indonesia/Adi Ibrahim).

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyebut kendaraan truk kelebihan muatan dan dimensi (ODOL) membuat rugi negara hingga triliunan rupiah.

Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PU menyebut potensi pemborosan anggaran sekitar Rp47,43 triliun.

"ODOL Bikin Rugi Triliunan, Kok Bisa? 63 persen kendaraan di jalan ternyata ODOL! Selain merusak jalan, ini juga membahayakan nyawa pengguna jalan. Satu nyawa terlalu berharga untuk diabaikan!" dikutip dari Instagram @pupr_binamarga, Minggu (29/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal serupa juga pernah disampaikan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi. Dia menyebut truk ODOL menjadi biang kerok pembengkakan anggaran perbaikan jalan.

Menurut Dudy, setiap jalan dibangun dengan standar tonase tertentu. Truk-truk yang kelebihan muatan bisa menambah beban yang diterima jalan.

"Untuk pemeliharaan infrastruktur saja yang disebabkan oleh kerusakan jalan itu, itu kurang lebih sebesar Rp43,4 triliun per tahun. Jumlah yang cukup besar," ungkap Dudy pada bincang-bincang bersama wartawan di Jakarta Selatan, Kamis (26/6).

Pernyataan pemerintah itu dijawab oleh sejumlah asosasi sopir truk. Ketua Asosiasi Sopir Logistik Indonesia (ASLI) Slamet Barokah mengaku kecewa terhadap pemerintah yang selalu menyalahkan sopir terkait ODOL.

Dia tidak terima sopir-sopir truk dituduh merugikan negara triliunan rupiah karena merusak jalan. Slamet pun bertanya balik ke pemerintah berapa rupiah perputaran ekonomi yang selama ini bergerak karena kehadiran para sopir truk.

"Kami penggerak roda perekonomian. Bayangkan kalau tidak ada pengemudi Indonesia, apa bisa ekonomi ini berjalan dengan lancar?" kata Slamet pada jumpa pers di Kantor DPP Konfederasi Sarbumusi, Jakarta Pusat, Selasa (1/7).

"Tolong cari penyebab kenapa kami Itu ODOL. Jangan tahu-tahu langsung diterapkan tanpa mencari solusinya," ucap Slamet.

[Gambas:Video CNN]

(dhf/agt)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial