CNN Indonesia
Senin, 28 Jul 2025 19:43 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Badan Pengelola Investasi Danantara (BPI Danantara) telah menunjuk perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menaungi struktur holding investasi Danantara.
Penunjukan tersebut telah dilakukan sejak pekan lalu dan saat ini perusahaan terkait sudah memiliki jajaran direksi dan komisaris.
"Kita udah (tunjuk) minggu lalu. Udah pengalihan, udah ada direksi, udah ada komisaris. Nanti akan kita informasikan. Diterapkannya tahun ini," kata Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Sjahrir di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Senin (28/7), melansir CNBC Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pandu memberikan sinyal bahwa perusahaan yang ditunjuk berasal dari BUMN yang sudah berdiri sebelumnya. Namun, ia menegaskan perusahaan tersebut bukanlah perusahaan sekuritas pelat merah.
"Nanti itu bakal kita informasikan secara publik juga," tambahnya.
Sebelumnya, Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia Dony Oskaria menjelaskan pihaknya membentuk dua perusahaan di bawah Danantara untuk mengelola aset-aset BUMN. Pemisahan ini dilakukan untuk memisahkan risiko antara BUMN dan investasi.
Dua perusahaan tersebut adalah Danantara Asset Management dan Danantara Investment Management. Danantara Asset Management akan mengelola seluruh perusahaan pelat merah yang dimasukkan ke dalam struktur Danantara.
"Saya COO di Danantara Asset Management. Jadi satu bahwa kita memang memisahkan dari awal. Apakah nanti risiko seret BUMN? Tidak. BUMN punya satu super holding sendiri," jelas Dony dalam acara Outlook Ekonomi DPR di Menara Bank Mega Jakarta beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Danantara Investment Management akan berfokus pada pengelolaan investasi, termasuk proyek-proyek dengan komitmen investasi atau dividen.
"Apa yang diinvestasikan atau ada komitmen dividen Rp170 triliun per tahun di Danantara Investment," sebut Dony.
(del/pta)