Bongbong Marcos Minta Semua Menteri Mundur Usai Pemilu Filipina

5 days ago 15

Jakarta -

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr atau Bongbong Marcos meminta semua sekretaris kabinetnya untuk mengajukan pengunduran diri. Marcos mengindikasikan bahwa dia akan merombak besar pemerintahannya menyusul pemilu.

"Ini bukan bisnis seperti biasa," kata Marcos dalam pernyataan pemerintah sebagaimana dilansir Associated Press (AP), Jumat (23/5/2025).

"Masyarakat telah berbicara dan mereka mengharapkan hasil - bukan politik, bukan alasan. Kami mendengar mereka dan kami akan bertindak," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Marcos menyerukan "pengunduran diri semua sekretaris Kabinet sebagai langkah tegas untuk mengkalibrasi ulang pemerintahannya menyusul hasil pemilu baru-baru ini," kata pernyataan pemerintah Filipina.

"Permintaan pengunduran diri ini ditujukan untuk memberi presiden ruang gerak untuk mengevaluasi kinerja masing-masing departemen dan menentukan siapa yang akan terus bertugas sesuai dengan prioritas pemerintahannya yang telah dikalibrasi ulang," kata pemerintah.

Setidaknya ada 21 sekretaris Kabinet yang dipimpin oleh Sekretaris Eksekutif Lucas Bersamin segera mengajukan pengunduran diri. Mereka menyatakan kesiapan untuk mundur.

"Ini bukan tentang kepribadian - ini tentang kinerja, keselarasan, dan urgensi," kata Marcos.

"Mereka yang telah memberikan dan terus memberikan akan diakui. Namun, kita tidak boleh berpuas diri. Waktu zona nyaman sudah berakhir," katanya.

Meski begitu, pemerintah Filipina memastikan layanan pemerintah tidak akan terganggu selama transisi. Menurut Marcos perombakan besar yang dilakukan pemerintah ini menandakan fase baru yakni lebih tajam, lebih cepat, dan sepenuhnya akan berfokus pada kebutuhan rakyat yang paling membutuhkan.

Diketahui, lima dari 12 kursi Senat yang diperebutkan dalam pemilihan paruh waktu dimenangkan oleh sekutu Sara Duterte atau ayahnya, mantan Presiden Rodrigo Duterte.

Sementara, kandidat senator yang didukung Marcos memenangkan lima kursi Senat sementara dua kursi lainnya secara tak terduga dimenangkan oleh dua demokrat liberal yang terkait dengan mendiang mantan Presiden Benigno Aquino III, yang keluarganya telah lama berselisih dengan keluarga Marcos.

Pemungutan suara untuk setengah dari 24 anggota Senat sangat penting karena badan pemerintah akan mengadakan sidang pemakzulan untuk Sara Duterte pada bulan Juli atas serangkaian tuduhan kriminal, termasuk korupsi dan ancaman publik untuk membunuh Marcos, istrinya, dan Ketua DPR Martin Romualdez. Dia melontarkan ancaman tersebut dalam konferensi pers daring pada November lalu, tetapi kemudian membantah secara samar bahwa dia ingin presiden dibunuh.

Sara Duterte menghadapi tuntutan pidana terpisah atas ancamannya terhadap keluarga Marcos dan Romualdez.

Sebagian besar kursi di DPR dimenangkan oleh kandidat yang bersekutu dengan Marcos dan sepupunya, Romualdez, dalam pemilihan umum 12 Mei. Banyak orang menganggap ini sebagai acuan untuk Pilpres Filipina yang akan datang pada tahun 2028.

Simak juga Video Presiden Filipina soal Desakan Pemakzulan Wapres: Buang-buang Waktu

(zap/yld)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial