CNN Indonesia
Kamis, 31 Jul 2025 09:41 WIB

Denpasar, CNN Indonesia --
Ketua DPP PDIP bidang Hukum Yasonna H Laoly buka suara soal kemungkinan pengganti Hasto Kristiyanto di kursi Sekretaris Jenderal PDIP usai Bimtek PDIP di Sanur, Denpasar, Bali, Rabu (30/7).
Hasto diketahui saat ini tengah berproses hukum, dan telah divonis 3,5 tahun penjara oleh Pengadilan Tipikor Jakarta dalam kasus suap terkait eks Caleg PDIP Harun Masiku.
Saat ditanya awak media di lokasi Bimtek PDIP di Sanur, Yasonna mengaku tak tahu soal apakah kursi Sekjen akan diisi orang lain atau tidak, dan jika akan diganti siapa penggantinya. Itu semua, tegasnya, adalah keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Mana aku tahu, pengennya ibu (Megawati ) kalau ada-lah. Kita belum tahu," ujarnya kepada awak media di Bali Beach Convention Center di The Meru Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Rabu (30/7) malam.
Dia pun enggan menjawab soal kemungkinan teka-teki soal Sekjen Partai itu akan dibahas di dalam Kongres PDIP mendatang.
"Belum tahu. Enggak tahu. Kalian mungkin lebih tahu," katanya.
DPP PDI Perjuangan menggelar acara Bimbingan Teknis (Bimtek) yang dihadiri ribuan kadernya pada akhir Juli ini di Bali.
Sebagai informasi, Bimtek di Bali ini digelar tidak lama usai Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto divonis 3,5 tahun dalam kasus suap terkait kasus eks caleg PDIP Harun Masiku. Diketahui, PDIP dalam beberapa kesempatan selalu menyebut kasus Hasto sebagai politisasi hukum.
Sementara terkait pelaksanaan kongres, Ketua DPP PDIP Puan Maharani menjawab lihat saja nanti.
"Coba kita lihat, bagaimana nanti tanggal 1 Agustus kelanjutannya," kata Puan usai menutup Bimbingan Teknis (Bimtek) yang digelar DPP PDIP di Sanur, Rabu malam.
Puan yang juga Ketua DPR itu mengaku tidak tahu apakah setelah Bimtek DPP PDIP akan dilanjutkan ke Kongres PDIP.
"[Apa benar di Nusa Dua tempat Kongres] Coba kita lihat nanti tanggal 1 Agustus. Saya enggak tahu, tanya ke DPP partai," ujar putri bungsu Megawati itu.
(kid/kdf/kid)