Trump Akan Tunda Tarif 50% terhadap Uni Eropa

6 days ago 16

Jakarta -

Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada hari Minggu (25/5) bahwa ia menunda rencana tarif 50% terhadap Uni Eropa hingga 9 Juli.

Ia membuat pengumuman di platform Truth Social miliknya.

Kesepakatan tersebut terjadi setelah pembicaraan telepon pada hari Minggu (25/05) dengan Ursula von der Leyen, presiden Komisi Eropa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Panggilan yang baik dengan @POTUS," tulis Von der Leyen di X. "Uni Eropa dan AS memiliki hubungan dagang yang paling penting dan dekat di dunia. Eropa siap memajukan pembicaraan dengan cepat dan tegas. Untuk mencapai kesepakatan yang baik, kami membutuhkan waktu hingga 9 Juli."

Apa yang dikatakan Trump?

Von der Leyen mengatakan "pembicaraan akan dimulai dengan cepat," tulis Trump tentang panggilan teleponnya dengan presiden Komisi Eropa di platform Truth Social. Ia juga menambahkan bahwa hal ini merupakan "privilese" baginya untuk menyetujui "perpanjangan."

Dalam keterangannya kepada wartawan sebelum menaiki pesawat kepresidenan AS, Air Force One pada Minggu, Trump mengatakan bahwa Von der Leyen telah "meminta perpanjangan waktu dari 1 Juni, dan ia ingin melakukan negosiasi yang serius."

Apa yang terjadi sebelumnya?

Pihak berwenang di Brussels dan Washington telah bernegosiasi untuk menghindari perang dagang yang dipicu pengumuman Trump terkait keputusannya untuk 'menghantam' tarif pada sebagian besar mitra dagang AS.

Trump mengancam tarif 20% untuk sebagian besar barang dari Uni Eropa, sebelum mengurangi separuhnya menjadi 10% dengan tenggat waktu 8 Juli.

Pada hari Jumat, Trump mengatakan bahwa ia akan memberlakukan tarif 50% pada Uni Eropa mulai 1 Juni karena pembicaraan perdagangan dengan blok tersebut "tidak berjalan sama sekali."

Kini, ia telah menyetujui "perpanjangan" tenggat waktu di bulan Juli yang diumumkan bulan lalu.

Blok tersebut, yang telah berulang kali dituduh Trump telah "mengambil keuntungan" dari AS, telah dihantam dengan tiga putaran tarif: pajak 25% untuk impor baja, aluminium, mobil, serta tarif "timbal balik" 20% untuk semua impor, yang kini telah dicabut ketika negosiasi perdagangan tengah berlangsung. Meski begitu, tarif dasar "universal" sebesar 10% tetap berlaku.

Uni Eropa sendiri menyatakan akan mengenakan pajak atas barang-barang AS sebagai respons dari pihaknya.

Eropa menuntut "rasa hormat" bukan "ancaman"

Maros Sefcovic, komisaris perdagangan Uni Eropa, mengatakan bahwa Brussels "berkomitmen" untuk mencapai kesepakatan, namun tetap bersikeras bahwa hubungan trans-Atlantik harus didasarkan pada "rasa saling menghormati", alih alih "ancaman".

Pada Minggu, Menteri Keuangan Jerman Lars Klingbeil mengatakan bahwa ia mengharapkan "negosiasi yang serius" dengan Gedung Putih, namun mendesak agar tidak ada "provokasi lebih lanjut,". Tak hanya itu, ia juga telah mendiskusikan masalah ini dengan mitranya dari Amerika Serikat, Scott Bessent.

Klingbeil juga turut menggarisbawahi bahwa tarif Trump tidak membantu siapa pun, dan justru membahayakan ekonomi AS "sama seperti ekonomi Jerman dan Eropa".

Artikel ini pertama kali terbit dalam Bahasa Inggris

Diadaptasi oleh Adelia Dinda Sani

(ita/ita)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial