Tren 'Job Hugging', Bertahan Bekerja untuk Cari Aman Tapi Hati Merana

2 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Bertahan di satu pekerjaan mungkin tampak baik di depan mata. Tapi, bertahan sesungguhnya tak menjadi pilihan yang baik jika tanpa diiringi rasa bahagia.

Kondisi tersebut pun memunculkan istilah 'job hugging' yang ramai jadi obrolan. Hal ini memperlihatkan bahwa banyak orang bertahan dalam pekerjaannya untuk 'mengamankan diri', bukan karena merasa dirinya telah berkembang di tempat kerja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di tengah angka PHK yang tinggi dan kondisi ekonomi yang kian amburadul, kekhawatiran di tempat kerja juga mencapai titik tertingginya. Semakin banyak pekerja yang mempertahankan pekerjaan agar aman, alih-alih mengambil risiko untuk mencari peluang baru.

CEO dan salah satu pendiri Summit Group Solutions Jennifer Schielke mengatakan, 'job hugging' menciptakan ilusi dari loyalitas itu sendiri. Alih-alih loyal terhadap pekerjaan yang dimiliki, bertahan lebih cocok disebut sebagai bentuk stagnansi.

"Dalam kondisi seperti ini, berpegang teguh terhadap apa yang kita miliki tampaknya merupakan langkah logis untuk mencapai stabilitas dan keamanan," ujar Schielke, melansir Forbes.

Selain itu, mengutip News Com Au, kasus ini juga didorong oleh ketakutan akan AI yang mengambil alih pekerjaan. Ditambah dengan ekonomi yang carut-marut, kondisi pun kian parah.

BoldHR, sebuah organisasi yang bergerak di bidang sumber daya manusia, pernah melakukan riset terhadap pekerja di Australia. Hasilnya, 1 dari 3 manajer mengalami kelelahan.

Schielke mengatakan, 'job hugging' sebenarnya bisa jadi tanda bahaya. Hal ini seharusnya menjadi perhatian para pemimpin perusahaan. Pasalnya, begitu kondisi ekonomi membaik, bukan tak mungkin mereka yang sebelumnya memilih bertahan lalu bakal berbondong-bondong mengundurkan diri mencari peluang baru.

Meningkatnya stres yang memengaruhi suasana hati tim kerja jadi salah satu tanda job hugging. Perubahan kinerja pada pekerja juga patut jadi perhatian.

(asr/asr)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial