Tentara dan Pemukim Ilegal Israel Sekongkol Rusak Pertanian Palestina

2 hours ago 2

CNN Indonesia

Jumat, 26 Des 2025 10:20 WIB

Kementerian Pertanian Palestina menyebut serangan ini bagian dari kebijakan sistematis yang bertujuan "menyita tanah Palestina dan mengusir penduduk asli. Tank tentara Israel sewenang-wenang masuk wilayah Tepi Barat, Palestina. (REUTERS/Raneen Sawafta)

Jakarta, CNN Indonesia --

Serangkaian serangan yang dilancarkan tentara Israel dan kelompok pemukim ilegal telah menghancurkan lebih dari 8.000 pohon zaitun di wilayah Tepi Barat Palestina yang diduduki hanya dalam waktu satu minggu.

Kementerian Pertanian Palestina melaporkan pada Kamis (25/12) bahwa kerugian ekonomi akibat aksi brutal Israel tersebut mencapai hampir US$7 juta atau sekitar Rp108,5 miliar.

Dalam laporan mingguan resminya, pihak kementerian menyatakan bahwa lahan pertanian Palestina tengah menghadapi "eskalasi serangan yang berbahaya dan kian masif".

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dilansir Anadolu, aksi ini dinilai secara sengaja dilakukan warga Negeri Zionis dengan menargetkan sektor pertanian dan sumber ketahanan pangan warga setempat Palestina.

Kementerian Pertanian Palestina menyebut serangan yang terjadi pada pekan ketiga Desember ini merupakan bagian dari kebijakan sistematis yang bertujuan untuk "menyita tanah Palestina dan mengusir penduduk asli dari wilayah tersebut."

Berdasarkan laporan tersebut, serangan terkonsentrasi di wilayah utara dan tengah Tepi Barat dengan detail kerusakan sebagai berikut:

- Silat al-Harithiya (Barat Jenin): Tentara Israel mencabut sedikitnya 5.000 pohon zaitun.
- Turmus Ayya (Timur Ramallah): Sekitar 3.000 pohon zaitun lainnya dihancurkan.
- Yerusalem Timur & Tulkarem: Sebanyak 156 pohon zaitun dan 100 pohon ara ditebang paksa.
- Salfit & Bethlehem: Sejumlah pohon zaitun dihancurkan, termasuk 10 di antaranya merupakan pohon kuno/purba yang memiliki nilai sejarah tinggi.

Selain vegetasi, laporan tersebut juga mendokumentasikan penghancuran infrastruktur pertanian yang vital bagi kelangsungan hidup petani oleh militer Israel.

Negeri Zionis menghancurkan sumber air, yakni 13 sumur air dan ruang alat pertanian, serta perusakan jaringan irigasi dan pencurian pompa air.

Peternakan juga ikut diserang Israel, dengan penghancuran 82 rumah lebah (madu) dan aksi peracunan terhadap kawanan domba di berbagai wilayah.

Kekerasan oleh pemukim ilegal sering kali melonjak saat musim panen dan musim tanam tiba. Warga Palestina menilai eskalasi ini bertujuan untuk menekan para petani agar menyerah dan meninggalkan tanah mereka.

Konteks Konflik dan Hukum Internasional

Menurut Komisi Perlawanan Tembok dan Pemukiman, kelompok pemukim ilegal Israel telah melakukan 621 serangan terhadap warga Palestina dan propertinya sepanjang November lalu saja.

Data resmi Palestina menunjukkan bahwa sejak Oktober 2023, pasukan Israel dan pemukim ilegal telah menewaskan sedikitnya 1.103 warga Palestina di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, serta melukai hampir 11.000 orang dan menahan sekitar 21.000 lainnya.

Padahal, dalam opini hukum penting pada Juli tahun lalu, Mahkamah Internasional (ICJ) secara tegas menyatakan bahwa pendudukan Israel atas wilayah Palestina adalah ilegal dan mendesak evakuasi seluruh pemukiman di Tepi Barat serta Yerusalem Timur.

(wiw)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial