Jakarta, CNN Indonesia --
Bagi generasi Z, percintaan bisa jadi membutuhkan anggaran. Sekitar 1 dari 3 gen Z mengaku pergi berkencan hanya untuk mendapatkan makan gratis.
Hal tersebut ditemukan dalam sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh Intuit terhadap 1.500 orang dewasa AS Amerika Serikat (AS).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jajak pendapat tersebut menemukan bahwa uang semakin berperan dalam pembentukan hubungan asmara, mulai dari anggaran kencan di malam hari hingga memutuskan siapa yang harus membayar.
Secara keseluruhan, 51 persen orang dewasa AS mengaku jarang berkencan karena masalah ekonomi. Kelompok gen Z menjadi yang paling terdampak dengan angka 58 persen.
Sementara itu, 31 persen dari kelompok gen Z mengaku pergi kencan hanya untuk makan gratis.
"Bagi generasi Z, uang dan keamanan finansial telah menjadi kekuatan utama dalam berpacaran, karena keduanya mewakili stabilitas," ujar salah seorang gen Z, Ashleigh Ewald, melansir New York Post.
Wajar saja, hampir setengah dari gen Z dan milenial mengaku tak aman secara finansial.
Sebagai akibatnya, kencan jadi semakin kreatif. Banyak gen Z berusaha menghasilkan kencan yang ramah kocek, mulai dari makan malam menu rumahan hingga melakukan pekerjaan sampingan bersama.
Jason Lee, pendiri aplikasi kencan LoveTrack mengatakan, gen Z lebih hemat dan kreatif dalam hal kencan. Beberapa ide kencan terpopuler di aplikasi yang dibuatnya di antaranya berburu harta karun, piknik, dan menonton film di rumah.
Selain itu, konsep split bill, berbagi ongkos transportasi, dan membeli minuman masing-masing juga telah menjadi standar di antara para gen Z.
Psikolog sekaligus relationship expert Sabrina Romanoff mengamini hal tersebut. Dinamika keuangan dalam berkencan sebenarnya bukan hal baru, tapi trennya meningkat belakangan.
"Secara historis, wanita cenderung berkencan dengan pria yang berpendidikan tinggi atau setidaknya memiliki pendapatan yang sama atau lebih," ujar Romanoff.
Tapi, saat ini kencan telah menjadi semakin transaksional.
"Dulu, kencan pertama mungkin mengarah pada harapan akan masa depan yang potensial. Sedangkan sekarang, orang mungkin memiliki ekspektasi yang lebih sederhana, seperti makan gratis," ujar Romanoff.
(asr)

11 hours ago
4

































