Siswa SMPN 1 Cisarua Diduga Keracunan MBG, 56 Orang Dirujuk RS

3 hours ago 2

Bandung, CNN Indonesia --

Puluhan siswa SMPN 1 Cisarua, Jawa Barat, mengalami gejala mual, pusing, dan muntah diduga keracunan setelah menyantap menu program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada Selasa (14/10). Sebagian besar siswa langsung mendapatkan penanganan medis di posko sekolah dan puskesmas terdekat.

Salah satu siswa kelas IX inisial DO (15), menceritakan gejala yang ia rasakan setelah makan siang.

"Kerasa mual, pusing, terus kayak engap," kata dia saat ditemui di posko sekolah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya makan sekitar jam 10-an, menunya tahu, melon, ayam kecap, sama sayur. Tapi ayamnya bau bangkai, anyir gitu. Setelah makan, saya muntah dua kali," sambung dia.

DO mengaku menu ayam kecap yang ia konsumsi serupa dengan hari sebelumnya. Ia sempat mencium aroma tidak sedap dari lauk tersebut sebelum menyantapnya.

Kakak DO mengaku khawatir atas kejadian tersebut dan meminta agar program makan gratis sementara dihentikan hingga penyebabnya jelas.

"Paling di-setop aja dulu, soalnya takut kejadian lagi," ujarnya. "Masukan saya, mending makanannya kering aja, susu, kue, jangan ayam yang begitu," kata dia.

Pelaksana Harian (PLH) Camat Cisarua, Herman, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan pihaknya menerima laporan sekitar pukul 11.00 WIB dari Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bandung Barat.

"Kami langsung ke lokasi dan berkoordinasi dengan kepala sekolah. Memang benar, sebagian siswa mengalami gejala setelah mengkonsumsi makanan MBG," ujar Herman.

Menurut Herman, Bupati Bandung Barat telah menginstruksikan jajaran kecamatan untuk memastikan fasilitas kesehatan siap menampung para siswa dan melakukan pemantauan di lapangan.

"Kami koordinasi dengan pihak sekolah dan dapur penyedia makanan, menelusuri kemungkinan kasus serupa di sekolah lain. Tapi alhamdulillah, sampai sore ini belum ada laporan tambahan," jelasnya.

Program MBG tersebut diketahui menyasar sembilan sekolah di wilayah Cisarua, namun sejauh ini hanya SMPN 1 Cisarua yang melaporkan kasus keracunan.

Herman menambahkan bahwa dapur penyedia makanan, yang dikenal sebagai dapur SPPG, sudah beroperasi lebih dari satu bulan tanpa keluhan sebelumnya.

"Untuk pemeriksaan dapur nanti akan dilakukan oleh Dinas Kesehatan. Kami hanya memastikan koordinasi dan pemantauan di lapangan," kata Herman.

Data korban hingga Selasa (14/10) pukul 17.27 WIB tercatat 115 siswa terdampak. Dari jumlah tersebut 11 orang ditangani di posko sekolah, 56 siswa dirujuk ke Puskesmas Cisarua, RSUD Lembang, dan RS Cibabat dan 48 siswa telah diperbolehkan pulang setelah mendapatkan perawatan. Total 115 yang terdata.

Pantauan wartawan di posko SMP 1 Cisarua mereka yang alami keracunan terus berdatangan. Ruangan kelas pun diubah menjadi Unit Gawat Darurat, untuk memberikan penanganan sementara.

Mereka yang ditangani di Posko SMP 1 Cisarua, diberikan tindakan dengan pemasangan alat infus.

(csr/wis)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial