Shell Cs Ngadu ke BKPM soal Stok BBM, Singgung Nasib Investasi

2 hours ago 2

CNN Indonesia

Selasa, 07 Okt 2025 16:16 WIB

Shell dan sejumlah perusahaan swasta penjual BBM mengadu ke Kementerian Investasi usai kehabisan stok BBM berminggu-minggu. Shell dan sejumlah perusahaan swasta penjual BBM mengadu ke Kementerian Investasi usai kehabisan stok BBM berminggu-minggu. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).

Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah perusahaan swasta penjual bahan bakar minyak (BBM), seperti Shell dan BP-AKR, mengadu ke Kementerian Investasi/BKPM usai SPBU mereka kehabisan stok BBM berminggu-minggu.

Waki Menteri Investasi/Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu pun menerima aduan tersebut. Ia mempertemukan para pelaku usaha BBM dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Kita kumpul pada hari ini karena memang masuknya surat dari para pelaku usaha ini, swasta ini, kepada kementerian kami, keterkaitannya mengenai kepastian dan kelangsungan investasi mereka di negara kita, keterkaitannya dengan isu pembatasan terhadap kuota impor bahan bakar," kata Todotua pada jumpa pers di Kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta Selatan, Selasa (7/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Todotua memastikan negara hadir dalam isu ini. Ia juga berkata sudah ada beberapa opsi kebijakan yang ditempuh oleh Kementerian ESDM untuk mengatasi persoalan ini.

Menurutnya, pemerintah menaruh perhatian karena kondisi saat ini bisa saja berdampak pada investasi di masa mendatang.

"Ini yang harus kita jaga dan kita kelola sehingga ke depannya tujuan pemerintah dalam rangka kita growth kepada angka 8 persen itu bisa secara konsisten kita jalankan," ujar Todotua.

Ia mengaku membahas usulan penambahan kuota impor BBM untuk Shell dkk, meski menyerahkan keputusan akhir ke Kementerian ESDM.

"Salah satunya itu (penambahan kuota impor BBM), tetapi setelah kita lihat tadi kan memang ini memang ada porsi kuota yang masih dimiliki oleh Pertamina itu tadi penjelasannya jelas, tetapi nanti tinggal kita lihat B2B-nya seperti apa," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Laode Sulaeman mengatakan tetap akan berpegang pada kebijakan sebelumnya. Ia berkata belum ada rencana penambahan kuota impor untuk tahun ini.

Laode mengatakan kementeriannya sudah menyediakan solusi impor BBM melalui kuota Pertamina. Selain itu, kuota impor untuk Shell cs pun ditentukan sesuai dengan kebuthan tahun lalu.

"Sebenarnya kita 100 persen saja cukup, tidak perlu nambahin lagi," ucapnya.

[Gambas:Video CNN]

(dhf/pta)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial