Ponpes Al Khoziny Diliburkan, Santri Ditempatkan Sementara di Tenda

4 hours ago 3

Surabaya, CNN Indonesia --

Usai proses evakuasi korban ambruknya gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo resmi dihentikan, suasana di lingkungan pesantren kini menjadi sepi. Aktivitas belajar mengajar masih belum kembali berjalan seperti biasa.

Ketua Alumni Pusat Al Khoziny, Zainal Abidin yang mewakili pengasuh pesantren mengatakan, pihak pondok sementara waktu masih meliburkan seluruh kegiatan santri hingga situasi benar-benar kondusif.

"Sementara masih kita liburkan menunggu situasi dan kondisi yang ada," kata Zainal, Rabu (8/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Zainal, sebelum aktivitas kembali dibuka, pihak pesantren akan menunggu hasil investigasi resmi terkait kondisi bangunan yang masih berdiri di sisi selatan dan timur lokasi ambruknya gedung.

"Nampaknya kita nunggu investigasi dulu, baru nanti kalau memang sudah ada rekomendasi untuk bisa ditempati, kita akan tempati," ucapnya.

Sebagai langkah sementara, pihak pesantren telah menyiapkan area di bagian timur pondok yang memiliki halaman cukup luas untuk mendirikan tenda-tenda darurat.

Tempat itu rencananya digunakan bagi para santri yang masih bertahan di lingkungan pesantren untuk membantu dan mengawal proses pasca-evakuasi.

"Kami sudah siapkan kebutuhan yang ada di sebelah timur, itu ada halaman yang cukup luas. Mungkin kita buat tenda-tenda untuk sementara bisa digunakan untuk menginap para santri yang hari ini masih ada yang menetap di sini mengawal membantu proses yang sedang berlangsung," ucapnya.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur (Sekdaprov Jatim) Adhy Karyono mengatakan, sesaat setelah kejadian, di luar santri yang terdampak, setidak ada 300 lebih santri yang dipulangkan ke daerahnya masing-masing.

"300 lebih keluarga yang ketemu anaknya itu kembali ke rumah pulang," kata Adhy saat meninjau lokasi kejadian.

Sebelumnya, gedung tiga lantai termasuk musala di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, ambruk, Senin (29/9) sore. Saat kejadian, diketahui ada ratusan santri sedang melaksanakan Salat Ashar berjemaah di gedung yang masih dalam tahap pembangunan tersebut.

Hingga akhir pencarian, Selasa (7/10), Basarnas mencatat korban ambruknya Gedung Pondok Pesantren Al Khoziny berjumlah total 171 orang. Terdiri dari 104 selamat, 67 meninggal dunia, termasuk 8 body part atau bagian tubuh.

Sebanyak 34 di antaranya, per Selasa (7/10) malam, sudah berhasil diketahui identitasnya melalui proses identifikasi oleh Tim DVI di RS Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya.

(frd/dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial