Pemerintah Siapkan Bansos Rp6,5 T dalam Bentuk Beras dan Minyak Goreng

2 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah menyiapkan bantuan sosial (bansos) senilai Rp6,5 triliun dalam bentuk beras dan minyak goreng bagi 18,3 juta penerima manfaat pada Oktober dan November 2025.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menjelaskan anggaran itu dialokasikan untuk penyaluran beras sebanyak 10 kilogram (kg) dan minyak goreng MinyaKita 2 liter per bulan per penerima bantuan. Penyaluran direncanakan dilakukan sekali salur sekaligus.

"Jadi sudah diputuskan bantuan pangan minyak goreng 2 liter dikali dua bulan, berarti totalnya 4 liter. Penyalurannya kita ingin satu kali saja. Total anggarannya sekitar Rp6,5 triliun," kata Arief dalam keterangan resmi usai menghadiri Rapat Koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin (22/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia merinci, Rp1,1 triliun dialokasikan untuk bantuan minyak goreng, sedangkan Rp5,3 triliun untuk beras.

"Rp6,5 triliun itu untuk bantuan pangan dalam bentuk beras plus minyak goreng. Kalau bantuan pangan minyak goreng sekitar Rp1,1 triliun. Lalu sekitar Rp5,3 triliun untuk bantuan pangan beras. Jadi totalnya Rp6,5 triliun," tambah Arief.

Untuk alokasi Oktober dan November, bantuan beras akan didistribusikan sebanyak 365,5 ribu ton. Sementara itu, minyak goreng yang disalurkan mencapai 73,1 ribu kiloliter, ditujukan bagi 18,27 juta penerima bantuan pangan di seluruh Indonesia.

Menurut Arief, langkah penambahan minyak goreng dalam paket bantuan diharapkan meringankan beban masyarakat berpenghasilan rendah. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan minyak goreng menjadi salah satu komoditas yang memengaruhi tingkat kemiskinan pada Maret 2025, seiring kenaikan harga pada Februari 2025 dibandingkan Maret 2024.

BPS juga mencatat beras sebagai komoditas dengan kontribusi terbesar terhadap garis kemiskinan, baik di perkotaan maupun perdesaan. Pada Maret 2025, beras menyumbang 21,06 persen terhadap garis kemiskinan di perkotaan dan 24,92 persen di perdesaan.

Arief menambahkan pihaknya segera mengajukan usulan anggaran ke Kementerian Keuangan agar program bisa berjalan sesuai jadwal.

"Memang anggaran belum ada di Badan Pangan. Nah berdasarkan rapat hari ini (22/9), Badan Pangan Nasional mengajukan ke Kemenkeu. Targetnya Oktober kita mulai laksanakan," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan tambahan minyak goreng MinyaKita untuk program bantuan pangan Oktober dan November. Menurutnya, anggaran sudah dipersiapkan Kemenkeu.

"Tadi dibahas terkait dengan operasionalisasi Paket Ekonomi 8+4+5 yang terdiri dari seluruhnya 17 paket. Yang pertama delapan program paket yang diberlakukan di tahun 2025. Bantuan pangan tadi ditambahkan selain 10 kilogram beras untuk dua bulan, ditambahkan 2 liter MinyaKita," kata Airlangga.

"Ini targetnya kepada 18,3 juta KPM (Keluarga Penerima Manfaat). (Anggarannya) sudah dipersiapkan Pak Menteri Keuangan (Purbaya Yudhi Sadewa). Jadi 2 liter dari 18 juta, itu dikali, 2 liter 2 paket jadi 4 liter (MinyaKita)," sambungnya.

Paket bantuan pangan ini menjadi bagian dari Paket Ekonomi 2025 dan Penyerapan Tenaga Kerja yang terdiri dari 8 program akselerasi di 2025, empat program lanjutan di 2026, serta lima program andalan untuk perluasan lapangan kerja. Pemerintah menyebut langkah ini sebagai strategi menghadapi tantangan global sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.

[Gambas:Video CNN]

(del/dhf)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial