Jakarta -
Para menteri luar negeri (menlu) negara-negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC) akan bertemu di Doha, ibu kota Qatar, pada hari Selasa (24/6) untuk mengadakan pertemuan luar biasa, setelah serangan Iran terhadap pangkalan Amerika Serikat di Qatar.
Sekretaris Jenderal GCC Jasem Mohamed Albudaiwi mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diunggah di media sosial X, seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (24/6/2025), bahwa Pertemuan Luar Biasa ke-49 Dewan Menteri GCC akan diadakan dan dihadiri oleh para menteri luar negeri negara-negara GCC.
"Dewan Menteri GCC akan membahas perkembangan terbaru terkait serangan rudal Iran yang menargetkan Negara Qatar," demikian pernyataan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Albudaiwi "menekankan bahwa pertemuan ini menegaskan solidaritas negara-negara GCC dengan saudara-saudara mereka di Qatar, dan juga menekankan bahwa keamanan dan stabilitas Qatar merupakan bagian integral dari keamanan dan stabilitas negara-negara GCC."
Sebelumnya, militer Iran pada Senin (23/6) malam waktu setempat melakukan serangan rudal terhadap pangkalan udara AS, al-Udeid di Qatar. Serangan itu dilakukan menyusul ancaman Teheran untuk membalas serangan udara AS terhadap situs-situs nuklirnya.
Qatar mengatakan bahwa pertahanan udaranya berhasil mencegat rudal-rudal yang diarahkan ke pangkalan udara al-Udeid.
GCC dan negara-negara Arab mengutuk serangan Iran tersebut.
Diketahui bahwa pangkalan Al Udeid merupakan fasilitas militer terbesar Amerika Serikat di kawasan Timur Tengah. Pangkalan militer tersebut berjarak sekitar 32 kilometer sebelah barat daya Doha, ibu kota Qatar. Dilaporkan CNN, Selasa (24/6/2025), pangkalan militer tersebut sebagian besar kosong dari pesawat-pesawat militer AS saat serangan Iran dilancarkan.
Simak juga Video 'DPR Tegaskan Posisi Indonesia di Tengah Konflik Israel-Iran':
Foto-foto satelit menunjukkan pesawat-pesawat militer AS yang ada di sana telah diterbangkan keluar dari pangkalan udara tersebut, sebelum serangan pesawat pengebom B-2 AS terhadap fasilitas nuklir Iran dilancarkan pada Minggu (22/6) dini hari waktu setempat.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut serangan balasan Iran yang menargetkan pangkalan militer AS di Qatar tersebut sebagai "sangat lemah". Trump mengatakan bahwa Iran telah menyampaikan "pemberitahuan awal" sebelum melancarkan serangan rudal itu, dan oleh karenanya dia berterima kasih untuk itu.
"Iran secara resmi telah menanggapi Penghancuran Fasilitas Nuklir mereka dengan respons yang sangat lemah, yang kami sudah nantikan, dan telah kami lawan dengan sangat efektif," tulis Trump di media sosial Truth Social miliknya.
"Saya ingin berterima kasih kepada Iran karena telah memberikan pemberitahuan awal pada kami, yang memungkinkan tidak ada nyawa yang hilang, dan tidak ada yang terluka," ujar Trump.
Simak juga Video 'DPR Tegaskan Posisi Indonesia di Tengah Konflik Israel-Iran':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini