Pakai Blouse Bendera Palestina, Anggota DPR Belanda Diminta Ganti Baju

2 hours ago 2

CNN Indonesia

Sabtu, 20 Sep 2025 13:30 WIB

Anggota DPR Belanda Esther Ouwehand diminta ganti baju karena pakai blouse warna bendera Palestina saat debat di parlemen, Kamis (18/9). Anggota DPR Belanda Esther Ouwehand diminta ganti baju karena pakai blouse warna bendera Palestina saat debat di parlemen, Kamis (18/9). (Tangkapan layar instagram @estherouwehandpvdd)

Jakarta, CNN Indonesia --

Anggota DPR Belanda Esther Ouwehand diminta untuk mengganti pakaiannya setelah mengenakan blouse warna bendera Palestina selama debat di parlemen pada Kamis (18/9).

Semua bermula ketika Ouwehand sedang berbicara untuk debat mengenai anggaran nasional. Namun, anggota lain hingga pimpinan DPR mengatakan parlemen harus tetap netral dan pernyataan politik apa pun akan merusak netralitas tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya merasa keberatan Anda sekarang berdiri di sini dengan bendera ini," kata Ketua DPR Belanda Martin Bosma seperti diberitakan Al Jazeera pada Jumat (19/9).

Ia bahkan sempat berdebat dengan Ketua DPR Belanda Martin Bosma dan menegaskan posisinya ketika diminta mengganti pakaian karena disebut membuat beberapa pihak keberatan.

"Saya membaca aturan dan tidak melihat yang menyatakan larangan menyampaikan pidato hari ini saat mengenakan blus berwarna merah, hijau, putih, dan hitam," jawab Esther Ouwehand.

[Gambas:Video CNN]

Di ruang sidang DPR, Ouwehand kembali menegaskan pentingnya untuk menjadikan warga Gaza, kelompok rentan yang tidak bisa membela diri mereka sendirian, sebagai pusat saat ini. 

"Kami berdiri di sini sebagai bentuk solidaritas untuk Palestina, tapi yang paling penting adalah semua nilai yang tidak berdaya, dan kita hanya bisa maju jika kita berani menempatkan kelompok yang paling rentan sebagai pusatnya jika berani memiliki nalar dari sudut pandang kepentingan mereka tidak bisa membela diri."

"Saya akan sangat menghargai jika saya dapat memberikan kontribusi tanpa harus berganti pakaian," jawab Esther Ouwehand. "Tapi jika kamu mengambil langkah lebih jauh, kalian harus benar-benar menyuruh saya pergi."

"Sekali lagi, saya ingin meminta Anda untuk berganti pakaian lain lalu kembali lagi," pinta Bosma.

Ouwehand kemudian meninggalkan ruang parlemen. Ia ternyata berganti pakaian dan tetap menegaskan posisi serta dukungannya kepada Palestina.

Jika awalnya ia mengenakan blouse yang terang-terangan seperti bendera Palestina, Ouwehand kemudian mengenakan kemeja yang merah muda dengan bintik-bintik hitam dipadukan dengan celana hijau.

Setelan yang dikenakan Ouwehand merepresentasikan semangka yang sudah sejak 1960-an digunakan menjadi simbol dukungan bagi warga Palestina.

Semangka dipakai sebagai simbol ketika pemerintah Israel melarang pengibaran bendera Palestina selama Perang Enam Hari dengan Mesir, Suriah, dan Yordania pada 1967.

Anggota DPR Belanda Esther Ouwehand (Arsip X @estherouwehand)Baju motif semangka yang dikenakan anggota DPR Belanda Esther Ouwehand (Arsip X @estherouwehand)

Ouwehand merupakan satu dari sedikit politikus Belanda yang vokal menyuarakan dukungan untuk Gaza. Partainya, Partij voor de Dieren (PvdD) berulang kali menyuarakan dukungan gencatan senjata di Gaza.

Media Belanda de Volkskrant memberitakan konvensi parlemen menetapkan bahwa anggota DPR tidak boleh menyampaikan pesan politik melalui pakaian atau atribut mereka. Mereka harus tampil netral.

Sidang DPR Belanda baru-baru ini juga ditangguhkan setelah seorang anggota sayap kanan FVD mengenakan cetakan anti-aborsi yang kontroversial.

[Gambas:Twitter]

(chri)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial