MrBeast Blak-blakan Khawatir Ancaman AI, Ini Alasannya

4 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

YouTuber nomor satu MrBeast secara blak-blakan khawatir dengan kemajuan kecerdasan buatan (AI), yang menurutnya mengancam profesi kreator konten. Pasalnya, MrBeast beranggapan bahwa AI akan mematikan profesi kreator konten.

MrBeast yang nama aslinya Jimmy Donaldson, mengungkapkan kecemasannya di media sosial dan bertanya-tanya bagaimana video yang dihasilkan oleh AI bisa mempengaruhi jutaan kreator yang saat ini menghasilkan konten untuk hidup mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini saat-saat yang menakutkan," kata MrBeast, melansir Tech Crunch, Senin (6/10).

MrBeast, yang saat ini menduduki posisi pertama dalam daftar kreator teratas Forbes 2025 dengan pendapatan sebesar $85 juta (sekitar Rp1,4 triliun) dan 634 juta pengikut, memiliki pengaruh besar di industri ini.

Oleh karena itu, jika MrBeast yang sudah berada di puncak mempertanyakan apakah AI merupakan ancaman eksistensial bagi bisnisnya dan industri serupa, dapat dipastikan banyak kreator yang lebih kecil juga merasa khawatir.

Pernyataan ini muncul setelah peluncuran Sora 2, versi terbaru dari generator audio dan video milik OpenAI, yang disertai dengan aplikasi mobile yang memungkinkan pengguna untuk membuat video AI, termasuk video diri mereka sendiri, yang dibagikan dalam format feed vertikal ala TikTok.

Aplikasi ini langsung menjadi populer dan menduduki peringkat pertama di App Store AS setelah banyak diunduh.

YouTube juga telah mengadopsi AI, meluncurkan berbagai alat pengeditan berbasis AI, termasuk alat yang memungkinkan kreator untuk membuat video AI menggunakan model video Veo untuk menganimasikan foto diam atau menerapkan berbagai gaya pada video mereka.

Perusahaan ini juga telah menambahkan AI dalam produk mereka, seperti untuk membuat klip atau highlight dari video Live atau podcast. Sebuah chatbot AI bahkan dapat menjawab pertanyaan kreator di dalam perangkat lunak manajemen saluran YouTube, YouTube Studio.

MrBeast juga telah terlibat dengan AI, yang diakui oleh banyak komentator. Pada musim panas lalu, ia mendapat banyak kecaman dari penggemar dan kreator lain setelah merilis alat yang menggunakan AI untuk membuat thumbnail video.

Ia kemudian menghapus alat tersebut dari platform analitiknya, Viewstats, dan berjanji untuk menggantinya dengan tautan ke seniman manusia yang dapat dihubungi untuk pekerjaan komisi.

Hingga kini, masih ada perdebatan apakah kemunculan video buatan AI akan membuat semua orang menjadi kreator, ataukah video terbaik masih memerlukan sentuhan kreativitas manusia untuk dapat menghasilkan konten yang tepat dan efektif.

Di sisi lain, banyak yang menganggap video AI sebagai konten berkualitas rendah, sering disebut "slop," dan tidak suka melihatnya di feed mereka.

Meskipun teknologi AI mungkin suatu hari nanti menjadi tidak terdeteksi, ada kemungkinan kreator yang menggunakan AI tanpa mengungkapkannya bisa kehilangan kepercayaan penggemar dan merusak reputasi mereka.

(dmi/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial