Jakarta, CNN Indonesia --
Tak ada satupun orang tua yang mau memberi makan anaknya bakteri. Tapi nahas, kisah ini pernah dialami oleh seorang balita asal San Antonio, Texas, Amerika Serikat (AS).
Insiden ini terjadi secara tidak sengaja. Sang ibu kebetulan bekerja sebagai staf laboratorium mikrobiologi. Suatu hari, ia mengumpulkan cawan laboratorium yang berisi sampel klinis dari pasien.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip Live Science, cawan itu ia simpan di kursi belakang mobilnya. Di hari yang sama, sang ibu membawa buah hatinya ke tempat ia bekerja.
Sepulangnya ke rumah, si ibu sempat meninggalkan putranya sendiri di dalam mobil untuk menaruh barang-barang belanjaan ke dalam rumah.
Tapi, sekembalinya ke mobil, ia kaget melihat putranya telah merangkak ke kursi belakang tempat ia menaruh sampel-sampel klinis pasien. Balita tiga tahun tersebut pun telah memakan sebagian besar isi salah satu cawan.
Cawan itu berisi seperti 'agar-agar cokelat' yang sebenarnya merupakan medium untuk menumbuhkan bakteri. Meski tak terbuat dari cokelat asli, agar-agar tersebut tetap saja menggugah selera.
Sang ibu pun segera membawa putranya ke rumah sakit. Berdasarkan laporan kasus yang dipublikasikan pada The New England Journal of Medicine pada 1984 silam, hasilnya ditemukan bahwa cawan laboratorium tersebut mengandung Neisseria gonorrhoeae atau bakteri penyebab gonore.
Dokter pun memutuskan untuk memantau perkembangan si balita. Pada hari ke-8, pemeriksaan menyatakan, si balita positif terinfeksi gonore.
Hanya saja, laporan tak menyebutkan gejala yang dialami bocah tersebut. Namun, sering kali gonore akan menimbulkan gejala pada mulut dan tenggorokan.
Dengan begitu, apa yang terjadi pada balita 3 tahun ini menjadi kasus gonore paling unik. Pasalnya, hampir 100 persen kasus gonore ditularkan melalui hubungan seksual. Sementara pada anak, biasanya gonore ditularkan lewat pelecehan seksual.
(asr)

5 hours ago
3

























