Keracunan MBG di Cipongkor, Ada yang Kejang hingga BAB Bercampur Darah

2 hours ago 3

Bandung, CNN Indonesia --

Ratusan siswa berbagai sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA/ SMK mengalami keracunan usai menyantap hidangan pada program makan bergizi gratis (MBG) di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Senin (22/9).

CNNIndonesia.com mengunjungi salah satu rumah sakit yang menjadi rujukan bagi puluhan siswa tersebut di RSUD Cililin, Bandung Barat, Selasa (23/9) dini hari. Beberapa ruangan nampak dipenuhi dengan para siswa yang menjadi korban keracunan hidangan MBG tersebut.

Saking penuhnya, beberapa pelajar bahkan terpaksa dirawat di luar ruangan rawat. Para pasien ditemani keluarga dari masing-masing siswa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah seorang keluarga pasien Ade Efendi (32) warga Cipongkor, mengatakan anak laki-lakinya yang berusia 17 tahun tiba-tiba mengalami mual muntah usai menyantap hidangan MBG itu.

"Bahkan sampai alami kejang dan lalu dari puskesmas di rujuk untuk ke RSUD," kata Ade saat ditemui di RSUD Cililin.

Ade mengatakan, sesampainya di RSUD, anaknya langsung mendapatkan perawatan. Petugas rumah sakit, kata Ade sempat melakukan tindakan dengan memasang cairan infus sampai dengan selang oksigen terhadap anaknya itu.

"Alhamdulillah saat ini sudah lebih tenang kondisinya. Namun masih merasa mual saja," kata dia.

Ade mengatakan ia belum mengetahui sampai kapan anaknya akan menjalani perawatan di RSUD. Ia juga belum tahu apa tindakan dokter selanjutnya dalam penanganan terhadap anaknya tersebut.

CNNIndonesia.com juga melakukan pemantauan ke posko penanganan korban keracunan yang ada di Kantir Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat.

Pantauan di lokasi posko, pada pukul 05.00 WIB terlihat ada beberapa ambulans yang bersiaga di halaman parkir kantor kecamatan. Petugas dan relawan terlihat lalu lalang di posko tersebut.

Di dalam area GOR, terhadap sejumlah pelajar yang masih terbaring menggunakan alas darurat. Beberapa di antaranya masih terpasang selang infus.

Salah seorang orang tua dari siswa yang menjadi korban keracunan santapan MBG menyebut anaknya mengalami gejala muntah, mual, sesak bahkan sampai buang air besar bercampur darah.

"BAB-nya juga ada darah," ungkap Maesaroh (50), di posko penanganan korban di Kantor Kecamatan Cipongkor.

Ratusan siswa mengalami keracunan usai menyantap hidangan pada program makan bergizi gratis (MBG). Kejadian itu terjadi pada siswa dari berbagai sekolah dengan tingkat SD, SMP, dan SMA/ SMK yang ada di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (22/9).Ratusan siswa mengalami keracunan usai menyantap hidangan pada program makan bergizi gratis (MBG) di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (22/9). CNN Indonesia/Cesar

Ia mengatakan anaknya mendapat perawatan pada pukul 14.00 WIB, Senin (22/9), sampai Selasa (29/9) dini hari pukul 05.00 WIB, anaknya sudah dua kali mengganti infus, namun masih ada mual dan sesak yang dirasakan anaknya.

"Mudah-mudahan ini infus terakhir, biar enggak dirujuk [ke rumah sakit]," katanya.

Saat ini berdasarkan data terakhir, para siswa yang keracunan usai santap hidangan makan bergizi gratis (MBG), di Kecamatan Cipongkor, terus bertambah. Data yang terbaru pada pukul 23.56 WIB, Senin (22/9), tercatat ada 301 siswa.

Para siswa yang mengalami keracunan di antaranya mendapatkan perawatan di Puskesmas Cipongkor sebanyak 116 orang, Bidan Desa Sirnagalih sebanyak 13 orang, RSUD Cililin sebanyak 27 orang, Posko Kecamatan Cipongkor sebanyak 127 orang, dan RSIA Anugrah sebanyak 18 orang.

(csr/gil)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial