Teheran -
Rasa takut dan stres terdengar dengan jelas dari suara saudari saya yang tinggal di Teheran, Iran. Kami berkomunikasi melalui aplikasi WhatsApp yang terputus-putus dan masih berfungsi sesekali.
Saudari saya menginginkan kejelasan karena dia tahu saya adalah jurnalis BBC yang berbasis di London.
"Apa yang akan terjadi? Apa yang harus kami lakukan?" tanyanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengatakan bahwa warga di Teheran harus mengungsi. "Apa dia serius?" ujarnya.
Sejak Kamis (12/06) malam, Teheran telah berulang kali dibombardir oleh pesawat-pesawat tempur Israel yang terbang melintasi langit ibu kota.
Pesawat-pesawat itu disambut tembakan antipesawat Iran, namun sebagian besar tidak efektif.
Dari jendela apartemennya di lantai atas sebuah gedung tinggi saudari saya bisa melihat dengan jelas apa yang terjadi, sesuatu yang sangat merisaukan pikirannya.
Militer Israel telah memerintahkan warga di distrik tempat tinggalnya membentang beberapa kilometer ke segala arah untuk mengungsi. Tapi dia memilih untuk tetap tinggal.
Dia mengatakan kepada saya, sejauh yang diketahui, tidak ada target militer di dekat apartemennya.
Meski begitu, saudari saya khawatir terhadap sebuah unit komersial di dekat tempat tinggalnya yang menurutnya dimiliki Korps Garda Revolusi dan mungkin menjadi target.
Ia tidak tahu apa sebenarnya yang dilakukan perusahaan itu.
Banyak orang tidak tahu siapa tetangga mereka, atau apakah ada target militer di dekat mereka karena sebagian besar aktivitas Korps Garda Revolusi dilakukan secara rahasia dan dari lokasi yang tersembunyi.
Toko-toko di Grand Bazaar Teheran tutup pada hari Senin (16/06) (EPA)
Listrik dan air masih tersedia di banyak bagian ibu kota, namun pasokan makanan mulai menipis.
Banyak toko telah tutup, dan akan lebih banyak lagi toko yang menyusul. Bahkan toko roti pun telah tutup sebagian karena kekurangan tepung, sebagian lainnya kemungkinan karena pemiliknya telah mengungsi.
Adik saya menolak meninggalkan kota, tidak seperti ratusan ribu mungkin jutaan orang yang sudah mengungsi. Kemungkinan karena dia tidak punya tempat tujuan.
Meski jalanan padat dan terjadi kelangkaan bahan bakar, banyak warga telah mengungsi dalam beberapa hari terakhir.
Baca juga:
Jalanan di Teheran, yang sepekan lalu dijejali kendaraan, kini terlihat sunyi.
Mereka yang bertahan hampir tidak berani keluar rumah, karena takut serangan.
Laporan terbaru menyebutkan antrean panjang di stasiun pengisian bahan bakar mulai berkurang. Kemudian jalan keluar dari ibu kota tidak lagi terlalu macet.
Warga yang tinggal di dekat fasilitas nuklir Iran deg-degan karena kemungkinan penyebaran kontaminasi radioaktif.
Lokasi-lokasi tersebut berulang kali menjadi sasaran serangan Israel dalam beberapa hari terakhir.
Badan pengawas nuklir internasional sejauh ini menyatakan bahwa tingkat radioaktivitas di luar dua lokasi yang diserang dan rusak pada Jumat (13/06) tidak mengalami perubahan.
Orang-orang bertanya, ke mana semua ini akan mengarah, dan berapa lama serangan ini akan berlangsung.
Kini, banyak orang Iran bergantung pada saluran TV berbahasa Persia yang berbasis di luar negeri untuk mendapatkan berita.
Layanan TV BBC Persia dan situs webnya telah menjadi sumber utama. Lalu lintas situs yang berasal dari dalam Iran telah berlipat ganda hampir dalam semalam, meskipun koneksi internet sangat lambat.
Trump telah menyerukan agar Iran menyerah, tetapi Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, baru saja menyatakan bahwa Iran tidak akan menyerah.
Hanya sedikit orang Iran yang bersimpati dengan rezim itu, tetapi banyak yang khawatir bahwa kekacauan dan pelanggaran hukum dapat terjadi jika rezim tersebut benar-benar tidak stabil.
- Trump punya tiga pilihan dalam pertikaian Israel-Iran Apakah AS akan serang Iran?
- Israel bertekad menggulingkan rezim Iran Pertaruhan besar Netanyahu
- Siapa Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei dan seberapa berpengaruh keluarganya?
Tonton juga "Situasi di Iran Mencekam, Ledakan-ledakan Terus Terjadi" di sini:
(nvc/nvc)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini