Jakarta -
Salah satu tujuan serangan Israel ke Iran, sebagaimana dikatakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, adalah menghancurkan kemampuan nuklir negara tersebut, termasuk fasilitas nuklir Fordow yang berada jauh di dalam gunung.
Namun, menurut mantan kepala dinas intelijen MI6, Sir John Sawers, Israel tidak memiliki kapasitas militer untuk menghancurkan target jauh di bawah tanah.
Ada satu senjata yang diyakini dapat menghancurkan fasilitas pengayaan uranium Fordow yang terletak 90 meter di bawah tanah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hanya Amerika yang punya," kata Sawers.
Menurut Sawers, tujuan Israel adalah "membawa Amerika ke dalam konflik" sehingga senjata AS dapat digunakan untuk menghancurkan fasilitas nuklir.
Senjata macam apa itu?
Whiteman Air Force BaseBom MOP diyakini bisa meledakkan target sejauh 61 meter di bawah permukaan tanah.
Senjata yang dimaksud adalah GBU-57A/B Massive Ordnance Penetrator. Bom seberat 13.600 kg itu dijuluki "penghancur bunker" karena "punya kemampuan menyerang bunker dan terowongan yang berada jauh di dalam tanah".
Dengan panjang enam meter, bom ini diyakini mampu menembus target sejauh 61 meter di bawah permukaan tanah. Beberapa bom dapat dijatuhkan secara berurutan sehingga dapat mengebor lebih dalam setiap terjadi ledakan.
Diproduksi oleh Boeing, MOP belum pernah digunakan dalam pertempuran tetapi telah diuji di White Sands Missile Range, area pengujian militer AS di Negara Bagian New Mexico.
Bom ini lebih kuat daripada Massive Ordnance Air Blast (MOAB), senjata seberat 9.800 kg yang dikenal sebagai "Induk dari semua bom," yang digunakan dalam pertempuran di Afghanistan pada 2017.
"Angkatan Udara AS berupaya keras merancang senjata dengan ukuran yang hampir sama dengan MOAB, tetapi dengan muatan peledak di dalam wadah logam yang sangat keras. Hasilnya adalah GBU-57A/B Massive Ordnance Penetrator," kata Paul Rogers, profesor emeritus Studi Perdamaian di Universitas Bradford, UK.
Sejauh ini, AS belum memberikan akses penggunaan MOP kepada Israel.
BBC
Saat ini, hanya B-2 Spirit milik AS yang juga dikenal sebagai pesawat pengebom siluman yang dikonfigurasi dan diprogram untuk mengangkut MOP. Pesawat ini, yang sering disebut sebagai B-2, diproduksi oleh Northrop Grumman dan merupakan salah satu pesawat tempur tercanggih di gudang Angkatan Udara AS.
Menurut produsennya, B-2 dapat membawa muatan seberat 18.000 kg. Namun, Angkatan Udara AS mengatakan telah berhasil menguji B-2 dengan membawa dua penghancur bunker GBU-57A/B dengan berat total sekitar 60.000 pon (27.200 kg).
Pesawat pengebom berat jarak jauh ini memiliki jangkauan sekitar 11.000 kilometer tanpa pengisian bahan bakar, dan hingga 18.500 kilometer dengan satu kali pengisian bahan bakar di udara. Cara ini yang memungkinkan pesawat itu mencapai hampir semua lokasi di dunia dalam hitungan jam, menurut Northrop Grumman.
- Trump minta Iran 'menyerah tanpa syarat', Ayatollah Ali Khamenei serukan 'perang dimulai'
- Israel bertekad menggulingkan rezim Iran Pertaruhan besar Netanyahu
- Trump punya tiga pilihan dalam pertikaian Israel-Iran Apakah AS akan serang Iran?
Profesor Rogers mengatakan bahwa jika MOP digunakan melawan musuh dengan pertahanan udara modern, seperti Iran, pesawat pengebom B-2 kemungkinan akan bergabung dengan pesawat lain. Misalnya, pesawat serang siluman F-22 dapat digunakan untuk menekan pertahanan musuh, diikuti pesawat tanpa awak untuk menilai kerusakan dan menentukan apakah serangan lebih lanjut diperlukan.
Ia memperkirakan AS memiliki bom MOP dalam jumlah terbatas.
"Mereka mungkin memiliki persediaan operasional sekitar 10, mungkin 20 bom secara keseluruhan," katanya.
Apakah bom penghancur bunker akan dipakai dalam serangan ke Iran?
Fordow adalah fasilitas pengayaan nuklir kedua Iran setelah fasilitas nuklir utama Natanz.
Fasilitas Fordow dibangun di lereng gunung dekat Kota Qom, sekitar 95 kilometer di sebelah barat daya Teheran. Pembangunannya diyakini telah dimulai sekitar tahun 2006. Fasilitas tersebut mulai beroperasi pada 2009 tahun yang sama ketika Teheran secara terbuka mengakui keberadaannya.
BBC
Selain terkubur sekitar 80 meter di bawah batu dan tanah, Fordow dilaporkan dilindungi oleh sistem rudal permukaan-ke-udara buatan Iran dan Rusia.
Pada Maret 2023, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mendeteksi partikel uranium yang diperkaya hingga kemurnian 83,7%hampir setara dengan kadar uranium untuk membuat senjata nuklir di lokasi tersebut.
- Siapa Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei dan seberapa berpengaruh keluarganya?
- Siapa saja petinggi militer Iran yang tewas dalam serangan Israel?
- Di mana lokasi fasilitas nuklir Iran dan mana saja yang diserang Israel?
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan bahwa tujuan menyerang Iran adalah untuk menghilangkan program rudal dan nuklirnya, yang ia gambarkan sebagai "ancaman eksistensial bagi Israel."
Para pejabat Israel mengatakan bahwa Fordow merupakan bagian dari tujuan tersebut.
"Seluruh operasi ini... benar-benar harus diselesaikan dengan menyingkirkan Fordow," kata Yechiel Leiter, duta besar Israel untuk AS, kepada Fox News pada Jumat (13/06).
Namun Israel tidak memiliki kemampuan untuk menjatuhkan bom MOP, dan AS tidak akan mengizinkan penggunaannya tanpa terlibat langsung, kata Profesor Rogers.
"Mereka tentu tidak akan membiarkan Israel melakukannya sendiri. Dan Israel tidak memiliki penetrator sebesar ini."
"Saya tidak ingin membicarakan hal itu," kata Trump ketika ditanya apa yang diperlukan agar Washington terlibat secara militer dalam pertikaian Israel-Iran. (Getty Images)
Apakah AS akan menjatuhkan bom ini di Iran? Itu sangat bergantung pada kemauan Presiden AS Donald Trump untuk terlibat secara langsung dalam pertikaian Iran-Israel.
Profesor Rogers menambahkan: "Itu benar-benar bergantung pada apakah Trump akan mengerahkan seluruh upayanya untuk membantu Israel."
Pada pertemuan G7 di Kanada, Trump ditanya apa yang diperlukan agar Washington terlibat secara militer. Ia menjawab: "Saya tidak ingin membicarakan hal itu."
Dalam wawancara baru-baru ini dengan ABC News, Duta Besar Leiter ditanya tentang kemungkinan keterlibatan AS dalam serangan terhadap Fordow. Ia mengatakan bahwa Israel hanya meminta bantuan pertahanan AS.
"Kami memiliki sejumlah kemungkinan ... yang akan memungkinkan kami untuk menangani Fordow."
"Tidak semuanya menyangkut persoalan terbang ke angkasa dan mengebom dari jauh."
Iran selalu mengatakan bahwa program nuklirnya bersifat damai dan tidak pernah berusaha mengembangkan senjata nuklir.
Namun pekan lalu dewan gubernur IAEA yang beranggotakan 35 negara secara resmi menyatakan Iran melanggar kewajiban nonproliferasinya untuk pertama kalinya dalam 20 tahun.
'Peluang terbaik ketimbang senjata lain'
Meskipun Israel baru-baru ini melancarkan serangan udara terhadap fasilitas nuklir Iran, Profesor Rogers mengatakan bahwa ia yakin sangat tidak mungkin "Israel berhasil merusak fasilitas nuklir Iran yang berada jauh di dalam tanah."
"Pada dasarnya, mereka memerlukan sesuatu seperti MOP untuk melakukan apa yang tidak dapat mereka lakukan sendiri."
Kelsey Davenport, direktur kebijakan nonproliferasi di Arms Control Association yang berpusat di AS, mengatakan bahwa "selama Fordow tetap beroperasi, Iran masih menimbulkan risiko proliferasi jangka pendek. Teheran memiliki pilihan untuk meningkatkan pengayaan ke tingkat senjata di lokasi tersebut atau mengalihkan uranium ke lokasi yang tidak diumumkan."
Namun, meskipun MOP digunakan, keberhasilan menghancurkan fasilitas nuklir Fordow tidak dijamin karena lokasinya berada jauh di dalam tanah dan tingkat perlindungan yang tidak diketahui, kata Profesor Rogers.
"Senjata khusus ini punya peluang terbaik untuk merusak kemampuan nuklir Iran yang berada jauh di bawah tanah ketimbang senjata lain yang ada saat ini. Namun, apakah senjata itu dapat melakukannya [menghancurkan fasilitas nuklir Fordow] siapa yang tahu?"
- Seberapa besar kekuatan militer Iran jika dibandingkan dengan Israel?
- Menilik sejarah permusuhan Israel dan Iran
- Apa skenario terburuk jika pertikaian Iran dan Israel memanas?
Simak juga Video 'Sederet Fakta Serangan Israel Hantam Stasiun TV Iran':
Saksikan Live DetikSore:
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini