Diduga 'Diteror' AS, Jepang Nyatakan Tak Akan Akui Negara Palestina

2 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Jepang menyatakan tidak akan mengakui negara Palestina untuk saat ini ketika banyak negara terutama di Eropa mulai melakukan langkah tersebut.

Hal itu diungkap oleh sejumlah pejabat pemerintah Jepang menjelang Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pekan depan. Banyak negara yang memanfaatkan kesempatan itu untuk secara resmi mengakui negara Palestina.

Menurut laporan Asahi Shimbun, Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba juga dijadwalkan tidak menghadiri pertemuan yang digagas Prancis dan Arab Saudi mengenai solusi dua negara antara Israel dan Palestina pada 22 September mendatang di sela Sidang Umum PBB di New York.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip sejumlah pejabat pemerintah dengan syarat anonim, koran Jepang tersebut memaparkan keputusan ini kemungkinan demi menjaga hubungannya dengan Amerika Serikat dan untuk menghindari sikap Israel yang makin keras.

Dikutip Reuters, AS bahkan disebut telah mendesak Jepang melalui berbagai saluran diplomatik agar tidak mengakui negara Palestina.

Di sisi lain, pekan lalu kantor berita Kyodo melaporkan bahwa Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noel Barrot, mendesak keras agar mitranya dari Jepang segera mengakui Palestina.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Jepang Takeshi Iwaya pada konferensi pers Selasa lalu mengatakan negaranya tengah melakukan "penilaian komprehensif, termasuk soal waktu dan bentuk yang tepat, terkait isu pengakuan negara Palestina."

Namun, dalam pertemuan PBB pada Jumat lalu, Jepang termasuk di antara 142 negara yang mendukung deklarasi yang menyerukan langkah nyata, terikat waktu, dan tidak dapat dibatalkan menuju solusi dua negara.

Sejumlah negara, termasuk Inggris, Prancis, Kanada, dan Australia, telah menyatakan akan mengakui negara Palestina di Sidang Majelis Umum PBB nanti. Langkah tersebut menambah tekanan internasional terhadap Israel atas tindakan brutal dan sewenang-wenangnya atas bangsa Palestina, terutama di Jalur Gaza.

Sementara itu, di lingkup negara-negara G7, pejabat Jerman dan Italia justru menyebut pengakuan segera terhadap Palestina sebagai langkah yang "kontraproduktif."

Meski begitu, Jerman turut mendukung deklarasi Majelis Umum PBB terkait Palestina pada akhir pekan lalu, terlepas dari pendirian negara itu yang masih enggan mengakui Palestina.

Israel makin terisolasi menyusul makin banyak negara termasuk sekutu di Eropa yang mengutuk agresi brutalnya ke Jalur Gaza hingga memutuskan mengakui Palestina.

Pada Selasa (16/9), PBB bahkan untuk pertama kalinya mencap agresi brutal Israel ke Jalur Gaza sejak Oktober 2023 lalu dan telah menewaskan lebih dari 60 ribu orang itu sebagai bentuk kejahatan perang genosida.

(rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial