Pekanbaru -
Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan menghadiri coffee morning bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Provinsi Riau. Dalam pertemuan tersebut, Irjen Herry menekankan pentingnya sinergitas lintas sektor, terutama dengan industri jasa keuangan, dalam mewujudkan Riau yang aman, tenteram, inklusif, hijau, dan sejahtera.
Kegiatan bertajuk 'Membangun Sinergi untuk Sektor Keuangan yang Aman, Stabil, dan Berkelanjutan' ini digelar di kantor OJK Provinsi Riau, Pekanbaru, Kamis (15/5/2025). Turut hadir dalam kegiatan, Kajati Riau diwakili Plt Aspidsus Fauzy Marasabessy, Kepala OJK Riau Triyoga Laksito, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau Panji Ahmad, Kakanwil DJPB Provinsi Riau Heni Kartika Wati, serta para pimpinan industri jasa keuangan.
Mengawali sambutannya, Irjen Herry Heryawan mengapresiasi kegiatan OJK ini sebagai langkah awal kolaborasi dalam upaya membangun Provinsi Riau yang hijau dan sejahtera.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mengajak kita semua melihat bahwa sinergi lintas sektor ini bisa menjadi kunci bukan saja membuat Riau hijau, dan sejahtera," ujar Irjen Herry Heryawan.
Alumni Akpol 1996 ini menyampaikan sinergi lintas sektor menjadi kunci utama, yang bukan hanya menciptakan sektor keuangan yang aman, stabil, dan berkelanjutan, tetapi juga penting dalam menghadapi tantangan besar di Provinsi Riau salah satunya mengenai isu masalah lingkungan.
Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan memaparkan konsep Green Policing dan kaitannya dengan stabilitas ekonomi di kantor OJK. (Foto: dok. Polda Riau)
"Yang pertama, tantangan besar yang kita hadapi di Riau ini adalah deforestasi, kebakaran hutan dan lahan, kejahatan lingkungan, serta ketimpangan ekonomi yang jadi pekerjaan rumah kita yang diperlukan sinergitas untuk mencapai kemajuan ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Herry Heryawan menyampaikan sektor keuangan memiliki peranan vital sebagai motor penggerak yang menjadi katalisator agar terciptanya pembangunan yang berkelanjutan. Kapolda menyoroti tren positif penurunan indeks ketimpangan ekonomi dan karhutla dalam 10 tahun terakhir sebagai indikasi bahwa sinergi yang telah terjalin membuahkan hasil.
Dalam membangun sinergi sektor keuangan yang stabil dan berkelanjutan, Kapolda mengatakan ada tiga pilar utama yang penting, yakni pertama stabilitas, kedua integritas, dan ketiga keberlanjutan.
"Untuk stabilitas, ini sangat penting agar kita tetap tangguh di tengah ketidakpastian global, kebijakan yang tidak tetap. Integritas dalam operasional, dan Keberlanjutan sebagai landasan yang kuat," imbuhnya.
Dalam forum tersebut, Herry Heryawan juga memaparkan konsep Green Policing yang menjadi salah satu kebijakan strategis Polda Riau. Green Policing adalah sebuah konsep atau pendekatan kepolisian yang menekankan pentingnya perlindungan lingkungan hidup dalam pelaksanaan tugas kepolisian menjaga keteraturan. Dalam upaya pencegahan karhutla, Polda Riau secara aktif melakukan pemetaan hotspot dan patroli terbuka, disamping penegakan hukum terhadap pelaku pembakaran hutan dan lahan.
Dalam aspek sinergi sektor keuangan dan pertumbuhan ekonomi, Green Policing berperan strategis dalam upaya menjaga stabilitas perekonomian, khususnya di Provinsi Riau.
"Upaya ini tidak hanya melindungi lingkungan, tetapi juga menjaga stabilitas ekonomi daerah, mengingat karhutla berdampak langsung pada investasi. Pada saat 5-10 tahun lalu kita tidak bisa ke mana-mana, dampaknya besar sekali," katanya.
(mei/dek)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini